Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteliti, Landasan Ilmiah Obat Tradisional

Kompas.com - 10/01/2011, 04:18 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, berupaya menemukan landasan ilmiah untuk obat-obat tradisional yang selama ini dipakai secara turun-temurun oleh masyarakat adat. Beberapa obat tradisional sudah terbukti memiliki landasan ilmiah.

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Thamrin Usman, Minggu (9/1/2011), mengatakan, landasan ilmiah itu diperlukan agar obat-obatan tradisional dapat digunakan masyarakat umum.

”Setelah diteliti, ternyata memang sejumlah obat tradisional itu memiliki landasan ilmiah mengapa dapat menyembuhkan penyakit tertentu,” tutur Thamrin.

Obat tradisional umumnya diperoleh dari tanaman, getah, buah, atau satwa laut. Beberapa obat tradisional dari Kalimantan Barat yang sudah ditemukan landasan ilmiahnya adalah tanaman aur-aur untuk tifus, ekstrak buah makassar untuk antikolesterol, air buah makassar untuk antikanker payudara, pasak bumi untuk menambah stamina, dan kulit batang manggis untuk diabetes.

Penelitian-penelitian sejenis, kata Thamrin, akan terus dilakukan sehingga masyarakat semakin banyak mendapatkan informasi yang ilmiah mengenai obat-obat tradisional.

”Selama ini banyak yang menganggap bahwa sebagian obat tradisional hanya memberi sugesti. Kami melakukan penelitian agar bisa diketahui apa landasan ilmiah dari setiap obat tradisional,” tutur Thamrin.

Kepala Laboratorium Biotek dan Riset Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Untan Rudiyansyah mengatakan, landasan ilmiah itu penting mengingat banyak sekali sumber bahan baku obat tradisional di Kalimantan Barat.

”Kalimantan Barat memiliki sumber bahan baku yang banyak, sebagian sudah dipakai oleh masyarakat lokal untuk obat-obat tradisional. Namun, belum seluruhnya bisa diteliti karena keterbatasan sumber daya manusia,” kata Rudiyansyah. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com