Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepotong Mangga, Kaya Rasanya

Kompas.com - 04/02/2011, 13:21 WIB

Bapang. Bapang sering diolah menjadi campuran sambal. Entah itu saat masih muda atau ketika masak. Fisik buahnya memang menggemaskan; mengkal tetapi ranum. Rasanya manis, cenderung masam dengan air buah banyak.

Kuweni. Kuweni belum pernah ditemukan tumbuh liar di Indonesia. Ini merupakan hibrida antarspesifik alami, antara mangga dan bacang, yang memiliki aroma harum dan tajam, seperti terpentin (minyak untuk mengencerkan cat). Daging buahnya lembut, memiliki konsistensi lebih padat daripada bacang, dan berserat lebih halus. Kulitnya hijau sampai kekuningan, dengan bintik-bintik lentisel berwarna kecoklatan. Kulit buahnya tebal, 3-4 mm, dengan daging kuning sampai agak jingga. Rasanya manis-asam.

Harum bali. Mirip arumanis probolinggo, tetapi varietas ini berkulit lebih tebal -tetap dengan lapisan lilin. Daging buahnya tebal, sekitar 3 mm, berwarna kuning mulus, dan agak kering. Rasanya perpaduan antara arumanis dengan indramayu.

Kopyor. Dinamakan demikian karena bentuk pangkal buahnya mirip dengan kopyor. Saat masak, daging buahnya berwarna kuning terang, berserat kasar, dan berair, dengan aroma terpentin serta rasa manis sedikit masam.

Gedung gincu. Bentuk buahnya bulat, sedang, dengan warna kulit kuning merah-keunguan. Saat matang, daging buahnya berwarna kuning cerah dengan rasa manis legit, disertai bau harum. Mangga gedong gincu merupakan "trademark" dari Cirebon, Jawa Barat.

Manalagi. Secara fisik, bentuk mangga ini lebih kecil dibandingkan arumanis atau golek. Warna kulitnya hijau cerah dengan bintik-bintik putih. Rasanya sangat manis, bahkan saat belum terlalu masak sekalipun. Saat masak, warna kulitnya akan berubah hijau tua dengan warna daging buah putih kekuningan hingga oranye.

Indramayu. Berukuran besar dan memiliki serat yang rapat. Saat matang, rasa mangga indramayu manis dan kering, sehingga terasa gurih di mulut.

(Fifi Juliana Jelita)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com