Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sel Darah Putih Mengganas

Kompas.com - 16/02/2011, 06:29 WIB

Kanker padat tumbuh berupa benjolan yang bisa terjadi di semua organ tubuh. Adapun kanker cair disebut dengan kanker darah (leukemia). Leukemia terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih (leukosit) secara berlebihan. Sebagian sel darah putih itu berubah sifat menjadi ganas. Akibatnya, sel darah putih yang seharusnya menjadi ”tentara” untuk melindungi tubuh justru menekan trombosit (keping darah) dan eritrosit (sel darah merah).

Karena mengalir bersama darah, sel darah putih menyebar termasuk ke otak, gusi, kulit, tulang, hati, limpa, dan testis.

Serangan sel darah putih yang mengganas itu bisa dilihat sebagai gejala. Bila kadar eritrosit dalam darah rendah, anak akan terlihat pucat. Gejala lain, anak mengalami demam berulang kali. Sementara itu, kadar trombosit yang rendah menyebabkan perdarahan, baik di kulit, gusi, atau hidung. Trombosit berperan dalam pembekuan darah.

”Bila anak memiliki ketiga gejala ini, paling tidak dua gejala, patut dicurigai terkena leukemia,” kata Eddy. Untuk mengonfirmasi, dilakukan cek darah, yaitu mengecek jumlah haemoglobin (pengangkut oksigen dalam sel darah merah), leukosit, dan trombosit.

Pada tahap lanjut, ketika sel kanker mulai menyebar ke organ tubuh, anak akan mengalami kejang, gusi bengkak, nyeri tulang, perut membesar karena hatinya rusak dan testis membesar dan keras.

Kepala Bagian Onkologi Anak RS Kanker Dharmais, dokter spesialis anak Anky Tri Rini Kusumaning Edhy, mengingatkan, bila orangtua menemukan gejala yang mencurigakan pada anak, jangan ragu-ragu untuk memeriksakan anak ke rumah sakit. ”Kalau hasilnya negatif kanker, orangtua bisa tenang. Tetapi, kalau ternyata ada kanker, setidaknya bisa terdeteksi sejak dini,” kata Anky.

Leukemia menduduki urutan tertinggi dari jumlah kasus kanker pada anak. Data kasus di RS Kanker Dharmais menunjukkan, sejak tahun 2006-2010, rata-rata ada 56 kasus kanker pada anak. Dari jumlah itu, kasus yang paling banyak ditemukan adalah leukemia.

”Angka ini bukan angka nasional karena kita tidak memiliki data angka kasus di seluruh rumah sakit di Indonesia,” tutur Anky.

Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) menyebutkan, setiap tahun ada 4.100 anak terkena kanker.

Leukemia bisa menyerang anak dari berbagai golongan umur, mulai dari anak balita hingga menjelang dewasa muda, bahkan orang dewasa. Pada anak, leukemia bahkan bisa terjadi sejak anak dilahirkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau