Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Sering Tak Sadar Gejala Serangan Jantung

Kompas.com - 16/02/2011, 14:33 WIB

KOMPAS.com - Kematian Adjie Massaid akibat serangan jantung beberapa waktu lalu mengejutkan banyak orang. Adjie (43), selalu disebut sebagai pria yang menganut gaya hidup sehat. Semakin banyak pula orang muda yang terkena serangan jantung, membuktikan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tak terkecuali perempuan.

 

Sebagai perempuan, perhatian kita mungkin hanya terpusat pada kanker payudara atau kanker serviks sebagai penyakit yang harus dilawan. Sementara penyakit jantung, tampaknya dianggap sebagai penyakit kaum pria. Namun menurut American Heart Association, penyakit kardiovaskuler mampu membunuh perempuan di Amerika, sama banyaknya dengan semua jenis kanker bila dikombinasikan.

Sejak 1991, lebih banyak perempuan yang meninggal karena penyakit jantung daripada pria. Peluangnya 21 persen lebih besar daripada pria yang mati dalam setahun akibat serangan jantung pertama. Jumlah ini meningkat jika korbannya berasal dari kulit berwarna. Misalnya, peluang perempuan Afro-Amerika untuk mati akibat serangan jantung pertama 70 persen lebih besar daripada perempuan kulit putih.

Mengapa jumlah korban perempuan lebih banyak daripada lelaki? Menurut Events of the Heart, lembaga nirlaba yang sering mengampanyekan kesadaran akan penyakit jantung, mengatakan bahwa 1/3 perempuan tidak menyadari ketika mengalami nyeri dada yang intens, seperti yang Anda lihat dalam film-film.

"Kebanyakan perempuan 'hanya' mengalami gejala mirip flu ketika mendapat serangan jantung," demikian disebutkan dalam situs Heart. Selain rasa tertekan, degup jantung yang mengeras, atau nyeri yang menyebar ke area pundak, punggung, lengan, dan rahang, Anda juga perlu mencari pertolongan bisa melihat tanda-tanda lainnya berikut ini:
* Nafas pendek-pendek
* Mual atau muntah
* Berkeringat, pusing, atau lemas
* Panik, dengan perasaan akan terjadi malapetaka
* Nyeri perut bagian atas
* Nyeri seperti kembung
* Nyeri yang sulit dijelaskan di antara tulang belikat

Risiko penyakit jantung ini akan meningkat pada perempuan berusia di atas 55 tahun, memiliki orangtua atau saudara kandung yang pernah mengalami serangan jantung, memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Nah, bila Anda merokok, risikonya akan bertambah besar dua sampai enam kali lipat. Bahkan menjadi perokok pasif pun bisa meningkatkan risikonya hingga 30 persen. 

Kemudian, jika Anda memiliki minimal tiga dari beberapa faktor di bawah ini, artinya risiko penyakit jantung Anda cukup tinggi.
* Kelebihan berat badan sebanyak 9 kg atau lebih.
* Mengidap diabetes atau sedang menjalani pengobatan untuk mengontrol gula darah
* Merokok
* Mengonsumsi pil KB
* Berlatih olahraga kurang dari 30 menit, empat kali seminggu
* Punya sindrom metabolik

Nah, sudahkah Anda mengamati bagaimana kondisi kesehatan Anda berdasarkan gejala dan faktor-faktor di atas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com