Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Rabies, 2.701 Anjing Dimusnahkan

Kompas.com - 14/03/2011, 22:37 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Pemkab Lebak melalui Dinas Peternakan setempat sejak dua tahun terakhir memusnahkan 2.701 ekor anjing liar dengan cara diracun karena dikhawatirkan menularkan virus rabies melalui gigitan binatang tersebut.

"Selama ini kami terus melakukan eleminasi anjing liar karena berpotensi menularkan rabies," kata Sekertaris Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Roesmantoro, Senin (14/3/2011).

Roesmantoro mengatakan, sejak 2009-2010 jumlah anjing liar yang dimusnahkan tercatat 2.701 ekor tersebar di enam kecamatan sebagai lokasi penyebaran rabies.

Keenam kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Panggarangan, Bayah, Cibeber, Cilograng, Cihara, dan Wanasalam karena daerah itu banyak ditemukan anjing liar.

Namun, hingga kini pemusnahan anjing liar mengalami kendala karena petugas merasa kesulitan untuk menangkapnya.

Selain itu, juga masyarakat enggan memberikan bantuan penangkapan karena mereka merasa takut digigit anjing liar. Anjing-anjing liar itu tidak bisa ditangkap, tapi diracun.

"Saya berharapkan masyarakat ikut berpartisipasi untuk membantu petugas untuk melakukan eleminasi atau pemusnahan terhadap populasi anjing liar itu," ujarnya.

Diperkirakan populasi anjing di Kabupaten Lebak mencapai 15.000 ekor, sehingga perlu dilakukan pemusnahan untuk mencegah penyebaran rabies.

Tindakan pemusnahan tersebut, selain mengeleminir populasi anjing juga menekan korban gigitan lainnya.

Sebab hingga kini belum bisa menargetkan Kabupaten Lebak terbebas dari rabies, karena untuk vaksinasi anjing pada tahun 2008 masih relatif kecil.

Pencapaian vaksinasi hingga kini belum maksimal karena terbatasnya anggaran juga warga enggan anjingnya divaksin.

Pemerintah daerah sudah melakukan vaksinasi anjing sebanyak 1.034 ekor untuk mencegah penyebaran rabies.

Selain anjing juga petugas melakukan vaksinasi rabies puluhan kera dan kucing yang dipelihara masyarakat.

Populasi anjing liar hingga saat ini masih banyak ditemukan berkeliaran di sekitar kawasan hutan konservasi dan hutan lindung.

Mereka hidup secara berkelompok dan ganas jika anjing liar itu lapar bisa saja menggigit warga. Anjing liar itu sehari-hari mereka memburu babi hutan sebagai makanannya.

"Saya minta jika warga terkena gigitan anjing segera berobat ke puskesmas untuk mencegah penularan rabies," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bayah Wanasalam H Ade mengaku pada 2010 warga yang menjadi korban gigitan anjing sebanyak enam orang dinyatakan sembuh, meski anjing itu positif tertular virus rabies.

"Saya terus menangani kasus gigitan anjing dengan maksimal agar tidak memakan korban jiwa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com