Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atur Rinci Peringatan Bergambar di Kemasan

Kompas.com - 11/05/2011, 05:30 WIB

Jakarta, Kompas - Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan mengatur rinci peringatan kesehatan bergambar di kemasan rokok. Peringatan bergambar dipandang penting untuk mengurangi jumlah perokok pemula.

Kementerian Kesehatan menyosialisasikan RPP Pengendalian Tembakau itu, Selasa (10/5) di Jakarta.

Hadir aktivis dan pemerhati kesehatan, petani tembakau, pelaku industri, serta berbagai unsur masyarakat lain. Sosialisasi diwarnai penolakan RPP sejumlah unsur masyarakat.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemkes Budi Sampurno mengatakan, sebagian besar isi RPP sudah disepakati oleh panitia kerja, kecuali sebagian mengenai iklan. Kemkes ingin RPP dapat diterima semua pihak sehingga menyosialisasikannya.

Dalam RPP itu, peringatan kesehatan berupa gambar dan tulisan

dicantumkan di setiap kemasan produk tembakau. Pencantuman gambar dan tulisan di bagian atas kemasan sisi lebar bagian depan dan belakang seluas 50 persen. Peringatan dicetak dengan jelas dan mencolok. Jenis huruf dan ukuran diatur. Peringatan kesehatan itu tidak boleh tertutup apa pun. Di dunia, peringatan bergambar berupa gambar gangguan yang diakibatkan oleh rokok seperti kanker mulut, impotensi, dan kanker paru.

Di setiap varian produk tembakau wajib dicantumkan gambar dan tulisan peringatan kesehatan yang terdiri atas lima jenis yang berbeda dengan porsi masing-masing 20 persen dari jumlah

varian produk tembakau. Tujuannya, agar setiap jenis atau merek tidak hanya memilih satu dari lima gambar, tetapi menggunakan kelimanya.

Selain peringatan bergambar, diatur pula kewajiban pemerintah daerah menetapkan kawasan tanpa rokok, pengujian kandungan kadar nikotin dan tar, larangan menjual produk tembakau (untuk anak, wanita hamil, dan dengan mesin layan diri), pengendalian iklan tembakau, promosi produk tembakau, pengendalian sponsor kegiatan, serta pengawasan.

Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Widyastuti, menuturkan, peringatan bergambar lebih efektif ketimbang peringatan berbentuk tulisan. Puluhan negara telah menerapkan.

Peneliti pada Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, mengatakan, pengendalian tembakau dapat menurunkan persentase jumlah perokok, tetapi tidak lantas membuat industri gulung tikar. RPP lebih ke arah pengaturan, bukan pelarangan.

Secara terpisah, Samsul Ridwan, Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, mendukung peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan serta penerapan kawasan tanpa rokok.

Komnas Perlindungan Anak menolak pasal pada RPP Pengendalian Tembakau yang membolehkan iklan rokok di semua media baik penyiaran, cetak, luar ruang, maupun teknologi informasi. Mereka mendesak pemerintah melarang segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok untuk memberikan perlindungan kepada anak. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau