Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata untuk Kesehatan Jiwa

Kompas.com - 02/07/2011, 16:20 WIB

”Sight is a wonderful gift many taken for granted”  (Penglihatan adalah anugerah terindah yang sering disia-siakan).

Miles Hilton Barber

Ucapan pilot tunanetra asal Inggris itu mengawali kuliah inaugurasi Tjahjono Darminto Gondhowiardjo sebagai anggota baru Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, pertengahan Juni lalu. Dalam kuliah sepanjang 30 menit itu, ia mengingatkan hadirin tentang pentingnya kesehatan mata.

Tjahjo adalah dokter spesialis mata yang telah berkecimpung di bidangnya selama 25 tahun. Sepanjang masa itu, ia melihat masyarakat, bahkan para dokter, cenderung menganggap kesehatan mata sebagai hal kecil. Persis seperti ucapan Miles Hilton Barber.

Ia menguraikan pengalamannya. Suatu kali ia mengikuti kegiatan operasi kebutaan katarak di Papua. Saat kembali ke Jakarta, ia mendapat kabar, mata pasiennya mengalami infeksi. Pasien itu segera diterbangkan ke Jakarta. Sayang, infeksi pada salah satu mata itu sudah parah. Tjahjo terpaksa membuang satu mata tersebut.

Kejadian itu membuat dia sangat terpukul. Infeksi semacam itu bisa terjadi dalam masa penyembuhan pasca-operasi. Namun, ia tetap merasa bersalah, meski pasien yang kehilangan satu mata itu menghampiri dan memeluknya sambil mengucapkan terima kasih.

”Dia berterima kasih karena bisa kembali melihat meski hanya punya satu mata. Dia juga berterima kasih karena tak pernah membayangkan bisa pergi ke Jakarta,” kata Tjahjo mengenang peristiwa itu sambil memejamkan mata.

Perjumpaan dengan warga Papua itu menyadarkan Tjahjo bahwa bisa melihat kembali adalah anugerah yang berharga. Menurut dia, mata bukan sekadar indera untuk melihat. Mata adalah organ yang menangkap informasi terbanyak, sekitar 83 persen dibandingkan dengan indera lain.

Otak yang menerima informasi akan mengolah dan meramunya dengan menambahkan acuan pengalaman masa lalu dan kondisi lingkungan masa kini. Proses itu menentukan sikap seseorang dalam memahami sesuatu. Dengan demikian, proses melihat sesungguhnya embrio dari proses berpikir.

Gangguan pada mata akan mengganggu proses menyerap informasi dan proses berpikir. Pada tingkat tertentu, hal itu akan mengganggu kesehatan jiwa seseorang. ”Cobalah tinggal di ruang yang gelap selama 10 menit, kita akan memahami mengapa mata yang sehat begitu penting,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com