Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Kekurangan Cairan Saat Puasa

Kompas.com - 04/08/2011, 14:37 WIB

Menurut Hardinsyah, peningkatan suhu lingkungan satu derajat Celcius dari suhu normal dapat meningkatkan sekitar 10 persen atau sekitar satu gelas kebutuhan air, belum lagi karena perbedaan aktifitas.

Ia mencontohkan kebutuhan cairan akibat perbedaan suhu lingkungan kerja sekitar 8 derajat celsius. Suhu 20 derajat di ruang AC dengan aktivitas ringan (banyak duduk) dibanding dengan suhu lingkungan kerja 28 derajat dengan aktivitas berat (banyak bergerak dan kerja otot) akan menyebabkan kebutuhan air tubuh berbeda sampai tiga liter air minum.

“Oleh karena itu, pada saat berpuasa sebaiknya diminimalkan bekerja pada suhu terik matahari dan berkucuran keringat,” jelasnya.

Sementara itu, pada suhu dingin, air tubuh umumnya akan banyak keluar melalui permukaan kulit. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan pakaian yang menutupi permukaan kulit tubuh termasuk tangan dan kaki, dan gunakan pelembab wajah atau kulit muka.

Puasa momentum detoksifikasi

Puasa menurut Hardinsyah bisa juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan detoksifikasi (detoks) atau pembersihan racun dari tubuh. Untuk tujuan detoks maka diperlukan minum lebih banyak, dan diutamakan air putih atau air putih diselingi teh hijau atau jus buah segar tanpa gula atau youghurt.

“Bila pada umumnya kebutuhan air seorang dewasa muda adalah 8 gelas (2 liter) sehari maka saat puasa sambil detoks dianjurkan 9-11 gelas sehari,” katanya.

Untuk pola konsumsinya, menurut Hardinsyah, bisa dilakukan dengan  minum 1-2 gelas saat berbuka, 2-3 gelas saat makan malam, 2-3 gelas antara makan malam dan menjelang tidur, 1 gelas sebelum sahur, dan 2 gelas saat dan setelah sahur sebelum imsak. “Minumlah secara perlahan, jangan tergesa-gesa,” tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com