Kapolda Banten Periksa Feri di Merak

JAKARTA, KOMPAS.com- Untuk memastikan kesiapan angkutan penyeberangan di masa angkutan Lebaran tahun 2011, Kepolisian Daerah Banten akan memeriksa kapal-kapal yang tidak beroperasi sejak H-15 Lebaran 2011. Polda Banten juga akan menelusuri keberadaan feri-feri itu.

Demikian diinformasikan oleh Presiden Direktur PT Jembatan Madura Sjarifuddin Mallarangan, Sabtu (6/8/2011) di Jakarta. Jembatan Madura merupakan salah satu operator feri terbesar di Indonesia.

"Instruksi itu datang dari Kepala Polri, dengan tujuan supaya tidak ada antrean panjang di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni," kata Sjarifuddin, kepada Kompas.

Di Merak-Bakauheni, antrean kendaraan memang umumnya disebabkan keterbatasan jumlah kapal. Jumat (15/7/2011) misalnya, 20 dari total 39 kapal feri di lintas itu tak beroperasi. Artinya lebih dari setengah feri ternyata tak beroperasi. Mayoritas dari para operator feri beralasan kapal-kapal feri itu menjalani perawatan sehingga tak beroperasi.

Usia rata-rata kapal feri di lintas Merak-Bakauheni memang lebih dari 20 tahun.