Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Gigitan Anjing

Kompas.com - 29/08/2011, 09:19 WIB

Dulu ada undang-undang yang mewajibkan jika anjing keluar rumah, mulutnya harus diberangus agar tak menggigit orang. Namun, sekarang banyak anjing yang berkeliaran, tak ada yang memelihara. Anjing ini berisiko tertular rabies. Anjing yang dipelihara dapat dijaga agar tak tertular rabies dengan vaksinasi. Selain itu, populasi anjing juga harus dikendalikan, misalnya dengan operasi agar anjing tersebut tak mempunyai anak.

Kementerian Kesehatan perlu menjaga agar manusia (terutama anak-anak) tak tergigit anjing. Layanan untuk menolong orang yang digigit anjing harus tersedia, termasuk pusat rabies yang mampu melakukan penatalaksanaan untuk mencegah rabies dengan tata laksana pembersihan luka, pemberian imun globulin rabies, dan vaksin rabies. Di pusat rabies juga perlu tersedia sarana untuk pengawasan anjing yang menggigit apakah anjing tersebut menderita rabies. Anjing yang terjangkit rabies biasanya akan mati dalam waktu sepuluh hari.

Sebenarnya vaksin rabies selain digunakan pasca-paparan (gigitan), juga bermanfaat untuk mencegah rabies sebelum terjadi gigitan. Karena itu, dokter hewan, petugas laboratorium, dan mereka yang sering kontak dengan anjing dianjurkan menjalani vaksinasi sebelum terpapar gigitan. Vaksin rabies disediakan oleh pemerintah, tetapi vaksin ini juga dapat dibeli dengan harga yang agak mahal.

Tak semua orang yang digigit anjing perlu divaksin rabies. Dokter akan menilai risiko penularan rabies. Seperti pada anak Anda, anjing Anda merupakan anjing yang terpelihara. Anjing tersebut tidak menggigit secara spontan, tetapi karena kesakitan. Jadi, dapat dimengerti jika dokter yang memeriksa anak Anda memutuskan tak perlu memberikan vaksin rabies. Namun, dia lebih khawatir pada infeksi yang mungkin terjadi, termasuk kemungkinan terjadinya tetanus. Karena itu, luka harus dibersihkan, anak Anda perlu diberi antibiotik dan diberi vaksin tetanus ulangan.

Kita harus mengurangi populasi anjing jalanan karena anjing yang tak dipelihara ini lebih mudah tertular penyakit, termasuk rabies.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com