Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur Bukan Cara Terbaik untuk Langsing

Kompas.com - 07/09/2011, 14:27 WIB

Selama ini akupuntur telanjur dikenal berguna untuk melangsingkan tubuh. Dr. Alvin Indradjaja, B.HSc mengatakan tidak benar bahwa akupuntur bisa melangsingkan tubuh. Perubahan gaya hidup jangka panjang yang menjadikan tubuh langsing dan sehat.

Pada dasarnya proses penurunan berat badan berlangsung sederhana. "Berat badan otomatis akan turun jika asupan kalori lebih sedikit dari kalori yang dikeluarkan tubuh untuk beraktivitas," kata Alvin Indradjaja, dokter medis sekaligus dokter traditional Chinese medicine yang praktik di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan.

la tidak setuju dengan pandangan masyarakat luas yang ingin mendapatkan terapi akupuntur agar tubuhnya langsing. "Tidak benar akupuntur bisa menurunkan berat badan," ucapnya.

Akupuntur itu bekerja membantu mengendalikan rasa lapar. "Untuk orang yang mau menurunkan berat badan, akupuntur membantu menjalani masa adaptasi. Meskipun tidak makan nasi, mereka yang dibantu akupuntur tidak pusing dan mengalami penurunan gula darah parah. Itulah tugas akupuntur," paparnya.

Alvin sebenarnya agak risih bila sejumlah perempuan datang ke tempat praktiknya dengan tujuan melangsingkan tubuh. Menurutnya, akupuntur tidak akan membantu menurunkan berat badan kalau pola makan dan gaya hidup secara umum tidak berubah.

la juga tidak setuju dengan istilah akupuntur kecantikan. "Akupuntur itu tidak didesain untuk kecantikan. Akupuntur itu sebaiknya dilakukan dengan kaidahnya, yaitu dari traditional Chinese medicine," katanya.

la menyesalkan sejumlah orang yang lebih memfokuskan diri pada penampilan menarik karena tubuh langsing. "Seharusnya mereka melihat di balik isu berat badan berlebih itu ada masalah kesehatan serius. Jadi, tujuan kami menurunkan berat badan adalah tubuh sehat," ujarnya.

Mengurangi gula

Masalah kesehatan yang paling dekat dengan kelebihan berat badan adalah sindrom metabolik. Ciri sindrom ini adalah berat badan, kolesterol, dan gula darah berlebih. "Kondisi selangkah menuju diabetes ini sebenarnya terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sehingga berat badan dan kadar lemak di dalam tubuh berlebihan. Menghilangkan sindrom ini juga mudah, yaitu dengan menurunkan berat badan," kata dokter yang sangat galak dalam mendidik pasien untuk menurunkan berat badan itu.

Untuk menurunkan berat badan, Alvin amat menyarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak protein. "Karbohidrat adalah sumber gula. Dalam pengobatan China, gula diketahui merusak tubuh. Kalau terlalu banyak gula, terjadi pembengkakan di dalam tubuh. Dari luar kulit tampak puffy atau gemuk di kulit. Dari lidah pun kelihatan," tuturnya.

Mengurangi karbohidrat dalam asupan sehari-hari, ia menyarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Asupan karbohidrat kompleks dari umbi-umbian menurutnya lebih sehat daripada mi, roti, dan nasi putih. Karbohidrat ini pun jumlahnya tak boleh lebih banyak dari makan sumber protein dan sayuran.

"Sayuran yang dikonsumsi juga harus berganti-ganti setiap hari. Buah juga tidak boleh terlalu banyak sebab buah juga sumber gula," katanya. Kesadaran mengurangi gula dan karbohidrat itu sudah terjadi di Amerika Serikat.

"Di sana lebih banyak produk yang no sugar added atau low sugar. Bukan lagi low fat sebab gula yang bikin tubuh kita gemuk," tuturnya.

Mengurangi karbohidrat saat menurunkan berat badan membuat tubuh membakar lemak tubuh untuk dijadikan sumber gula. "Pembakaran itu dilakukan oleh lever. Itulah saat saya memperbaiki juga fungsi lever dan metabolisme tubuh dengan metode traditional Chinese medicine," ungkap Alvin.

la menjamin hidup tidak bakal menderita karena mengurangi konsumsi karbohidrat. "Pada hari Sabtu dan Minggu saya agak melonggarkan diri dalam hal makan. Saat akhir pekan itu saya membolehkan diri saya makan tiramisu. Tentu saja karena jarang makan tiramisu, saya hanya makan yang terbaik," katanya.

Setiap pasien yang berobat untuk menurunkan berat badan tidak pernah diberi obat oleh Alvin. la juga tidak meresepkan herbal. Untuk menurunkan berat badan, caranya dengan mengadopsi pola makan yang bagus.

"Sampai saat ini tidak ada obat ampuh untuk menurunkan berat badan tanpa mengubah pola makan dan olahraga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau