DENPASAR, KOMPAS.com- Hati-hati membeli ayam di pasar untuk dipelihara. Dinas Peternakan Provinsi Bali menduga, sekitar 50 ekor ayam yang mati mendadak memiliki riwayat dibeli dari pasar tradisional di Pendem, Kabupaten Jembrana, Bali. Selanjutnya dinas menyatakan kematian ayam itu positif terkena virus H5N1 alias flu burung.
"Kami sudah cek dengan melakukan rapid test terhadap lima ekor ayam yang masih hidup yang ada dalam kandang yang sama, memang positif kena flu burung," jelas Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, Putu Sumantra, di Denpasar.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah melakukan pemusnahan 20 ekor ayam yang ada di sekitar tempat tersebut. Selain itu, petugas melakukan penyemprotan biopestisida di sekitar kandang.
"Daerah lain juga kita beri peringatan. Kita ingatkan penyakit flu burung muncul lagi. Tolong semua lakukan langkah pengendalian terhadap hal ini," ujarnya.
Sumantra sendiri mengaku belum tahu persis penyebab munculnya kembali flu burung. "Tetapi hasil penyelidikan di lapangan, ada beberapa masyarakat yang membeli ayam di pasar, kemudian dirawat di rumahnya. Kemungkinan terjangkitnya dari sana. Maka dari itu kita juga mewaspadai adanya ayam terjangkit flu burung di pasar-pasar," tambah dia.
Masyarakat yang memelihara ayam juga diminta untuk melakukan antisipasi dengan menjaga kebersihan kandang ayamnya. Biosecurity harus diterapkan, untuk mencegah ini penyakit agar tidak meluas.
Tahun 2006, flu burung mulai merebak di Bali dengan korban meninggal manusia tiga orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.