Kompas.com - Perempuan yang menderita penyakit lupus tidak perlu khawatir untuk hamil. Penelitian menunjukkan meski lupus bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, tetapi secara umum banyak pasien lupus yang bisa menjalani kehamilannya dengan baik.
Lupus adalah kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan organ tubuh diserang oleh sistem kekebalannya sendiri. Penyakit ini banyak terjadi pada perempuan usia produktif, yaitu usia 15-45 tahun, di mana perempuan kebanyakan ingin hamil.
Dalam studi terbaru para peneliti mengikuti 333 perempuan penderita lupus sejak tri semester pertama kehamilan sampai tiga bulan setelah persalinan. Rata-rata selama kehamilan penyakit lupus mereka tidak aktif.
Sebanyak 63 perempuan mengalami komplikasi kehamilan, yakni 30 orang melahirkan sebelum 36 minggu atau bayi lahir dengan berat badan rendah, serta 19 perempuan menghadapi kematian bayinya.
Sekitar 10 persen responden mengalami preeklampsia, 10 persen mengalami kekambuhan lupus yang ringan di minggu ke-20 dan 8 persen mengalami kekambuhan yang cukup berat di minggu ke 32.
Para peneliti menemukan 20 persen perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan pada umumnya memiliki beberapa faktor risiko, seperti aktivitas lupus yang tinggi, tingginya antibodi yang meningkatkan risiko bekuan darah, dan kondisi kesehatan yang buruk.
Kendati begitu, 80 persen perempuan yang diteliti menjalani kehamilan dengan baik dan melahirkan anak yang sehat. Para peneliti juga menyebutkan waktu terbaik untuk wanita penderita lupus memiliki anak adalah saat penyakit mereka dalam kondisi stabil dan tidak menderita kekambuhan gejala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.