Pendeteksi Jantung dari UGM untuk Komputer Personal

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Elektrokardiograf atau pendeteksi jantung dirancang para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk komputer personal atau laptop. Hasil rancangan ini dilengkapi piranti analisis grafis.

Diagnosis dari hasil observasi alat ini dilakukan secara jarak jauh dengan bantuan internet atau faksimili untuk pengiriman data kepada dokter spesialis yang dapat seketika memberikan hasilnya.

"Alat ini diciptakan untuk dokter-dokter umum yang berada di area terpencil," kata peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Denny Agustiningsih, Senin (5/12/2011), di Yogyakarta.

Hasil observasi dan diagnosis itu bisa dikatakan real time (seketika), meskipun tetap bergantung pada ketersediaan layanan komunikasi.

Penyakit jantung penting untuk diketahui secara dini. Denny mengatakan, penyakit ini sebagai pembunuh nomor satu yang kini menjangkiti kelompok usia produktif yang makin rendah.

Semula, usia di atas 40 tahun mulai terkena gangguan jantung. Sekarang ini turun menjadi rata-rata 35 tahun.

Riset Elektrograf ini dimulai pada tahun 2009. Saat ini masih pada tahap lebih banyak lagi pengujian klinik dan pengajuan pada hak patennya. " Untuk komersialisasinya, harganya akan jauh lebih murah dibandingkan elektrokardiograf (EKG) yang selama ini kita impor," kata Denny.