Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur Tingkatkan Kesuburan

Kompas.com - 28/01/2012, 08:20 WIB

Kompas.com - Ada banyak pilihan terapi untuk kesuburan, dari yang bersifat medis sampai yang alami. Bagi peminat terapi alami, akupuntur termasuk yang dianggap efektif mempercepat kehamilan. Teknik tusuk jarum ke titik-titik tertentu dalam tubuh ini bahkan secara ilmiah sudah dibuktikan mampu meningkatkan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.

Bagaimana akupuntur membantu kesuburan, menurut Dr Lisa Lilienfield, seorang peneliti, disebabkan karena akupuntur meningkatkan aliran darah ke ovarium dan uterus. Peningkatan aliran darah dapat membantu menebalkan lapisan rahim, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

Bahkan lanjut dia, akupuntur dapat membantu memperbaiki masalah yang berhubungan dengan sistem neuroendokrin tubuh. Akupunktur yang sudah dikenal sejak 3.000 tahun lalu ini juga dapat membantu mengaktifkan otak untuk melepaskan hormon-hormon yang akan merangsang ovarium, kelenjar adrenal dan organ lain yang terlibat dalam reproduksi

"Ini mungkin bukan satu-satunya metode yang digunakan untuk mengobati infertilitas, tetapi membantu mendapatkan tubuh prima dan memaksimalkan efek potensial dari perawatan kesuburan. Selain itu efek sampingnya hampir tidak ada," tambahnya.

Lilienfield juga mengklaim bahwa efek Akupunktur pada sistem neuroendokrin juga dapat membantu merangsang produksi sperma pada pria yang tidak subur.

Sementara itu Dr Jamie Grifo, direktur dari New York University Fertility Center dan direktur divisi reproduksi endokrinologi di NYU Langone Medical Center, New York City, mengatakan bahwa  meski akupuntur bukan obat mujarab, namun akupunktur dapat membantu beberapa pasien mendapatkan hasil yang lebih baik,"

"Ini salah satu modalitas non-tradisional untuk membantu mengelola stres infertilitas, dan meningkatkan angka kehamilan dan kualitas hidup pada beberapa orang," sambungnya.

Selama ini, akupunktur umumnya digunakan untuk mengobati nyeri, seperti nyeri punggung, sakit kepala dan kram saat menstruasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com