Mencicipi Kuliner Para Pesohor

Kompas.com - 27/05/2012, 08:25 WIB

TIGA tahun terakhir, Jakarta ramai oleh restoran, kafe, dan toko kue milik para pesohor. Mereka bak tak ingin ketinggalan menangguk rezeki bersama para pemain lama, seperti penyanyi Maia Estianti dan Tika Panggabean serta presenter Anya Dwinov dan Olga Lydia.

Enam tahun lalu, Tika membuka restoran Indonesia, Radja Ketjil, di Tarogong, Jakarta Selatan (Jaksel). Kini ia memiliki lima cabang restoran. Anya dan Olga sejak tahun 2000 membuka Kafe Elbow Room di Kemang Raya, Jaksel. Kini, mereka juga memiliki dua rumah anggur Vin Arcadia. Olga memiliki Lounge La Forca dan restoran Poke Sushi.

Akhir Februari lalu, Tamara Bleszynski bersama seorang temannya membuka restoran Prive Club-Mezza 9, di Poolside Lounge, FX, kawasan Senayan.

Konsepnya makan, jalan-jalan dan clubbing. Sepekan sekali ia ikut meracik bumbu dan menyapa para pelanggannya.

”Kita punya nasi bakar dan ikan salmon bakar,” tuturnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, tanggal 11 September 2011, presenter Erwin Parengkuan membuka toko kue kering dan basah, The Baked Goods, di Jalan Agus Salim No 16 Sabang, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus). Tepatnya di sudut perempatan Jalan Sabang-Jalan Kebon Sirih.

Konsep tokonya mirip warung kopi. Setelah membeli kue untuk oleh-oleh, pelanggan bisa minum kopi, makan camilan, bersama teman-teman lain, atau sendiri dengan laptopnya. Itu sebabnya, The Baked Goods dilengkapi dengan wi-fi hot spot.

Erwin yang ditemui pada Rabu (16/5/2012) sore mengatakan, kue basah carrot, knedliky, dan bublanina menjadi andalan The Baked Goods.

Bublanina dan knedliky adalah kue basah asal Ceko. ”Ibu istri saya, kan, orang Ceko. Beliaulah yang memperkenalkan kedua kue itu kepada saya,” ujar Erwin.

Bublanina adalah kue dengan adonan dari tepung terigu, butter, dan gula halus, sedangkan knedliky adalah bakpaonya orang Ceko. Bedanya, kalau bakpao yang dikenal di Indonesia umumnya berisi daging cincang atau kacang hijau giling, maka knedliky berisi buah-buahan.

Kembali ke tradisional

Kalau ada waktu tak ada salahnya mampir ke restoran dengan suasana warungan yang tradisional. Restoran usaha patungan Baim Wong, Lukman Sardi, Ririn Dwi Ariyanti, dan Ririn Ekawati yang diberi nama Petromak di mal mini La Codefin, Jalan Kemang Raya, dibesut sebagai kuliner Nusantara. Supaya penampilannya kuat, sajian makan selain kuliner Indonesia, konsep penataan ruang juga dibuat dengan suasana tradisional.

Makanan ditata dan disajikan di atas gerobak-gerobak. Dua pekan sekali, menu mereka ubah dan ruangan restoran di desain minimalis yang didominasi dengan bahan-bahan dari kayu dengan warna tanah. Di beberapa sudut atas ruangan tergantung petromaks.

Namun, untuk memberi alternatif menu kepada para pengunjung, manajemen Petromak menawarkan iga dan buntut bakar serta bistik Johny Wong. Johny adalah ayah Baim.

Pengin suasana dan sajian lain, coba saja restoran milik Revalina S Temaat dan Donna Agnesia. Kedua pesohor ini membuat restoran Jepang di Mal Kelapa Gading III, Jakut. Restoran Terminale Takigawa.

Halaman:

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau