Dalam pemantauan tidur ini, pasien harus tidur minimal selama enam jam dan dipasangi berbagai alat untuk memantau serta merekam berbagai aktivitas tubuh selama tidur. Beberapa aktivitas yang direkam di antaranya listrik otak, gerakan bola mata, otot dagu, jantung. Selain itu, diukur pula kadar aturasi dalam darah pasein, rekaman dengkuran serta rekaman upaya bernafas dari otot dada perut.
"Dari sleep study tersebut, berbagai gangguan tidur dapat dideteksi. Misalnya apakah pasien mengalami OSA ," imbuh Lanny.
Seluruh hasil pemeriksaan menjadi pedoman dokter dalam menentukan sejauh mana kualitas tidur pasien, berikut jenis-jenis gangguan tidur yang dialami. Hal ini pula yang kemudian akan menjadi dasar penentuan terapi lebih lanjut, apakah pasien memerlukan tindakan medis seperti operasi dan pemasangan alat-alat khusus, atau sekedar modifikasi gaya hidup.
Klinik tidur, kata Lanny, merupakan layanan terbaru yang ditawarkan RS Premier Bintaro. Klinik ini melibatkan ahli-ahli dari beberapa disiplin ilmu kedokteran termasuk spesialis telinga, hidung dan tenggorokan serta spesialis paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.