Demikian hasil penelitian Dr Ir Delianis Pringgenies, MSc, dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, bersama tim. Penelitian terhadap hewan laut berbentuk mirip mentimun ini diaplikasikan
Selain menurunkan kadar
”Teripang merupakan bahan pangan yang dikonsumsi sejak zaman nenek moyang. Kaum Tionghoa di Indonesia meyakini, teripang sangat bermanfaat untuk kesehatan,” kata Delianis yang juga Kepala Pusat Penelitian Konsultasi dan Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undip, Sabtu (11/8).
Khasiat teripang dibuktikan dari penelitian pada mencit. Semakin sering diberi teripang, semakin turun kadar trigliseridanya.
Menurut Delianis yang meneliti teripang sejak tahun 1994 dan membuat suplemen tahun 2009, makanan mengandung lemak akan meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah.
Kelebihan kolesterol dalam tubuh akan diangkut lipoprotein densitas tinggi (HDL) ke hati untuk dikeluarkan melalui
Makan teripang akan meningkatkan HDL. Teripang mengandung omega 3 dan omega 6 yang membantu meningkatkan pembakaran energi dan metabolisme sel serta menurunkan kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL) alias kolesterol buruk, dan trigliserida.
Pembuatan suplemen dari teripang diawali dengan penyortiran teripang segar, kemudian dimasukkan ke dalam wadah berisi es, dicuci dengan air tawar, dan direndam selama satu jam agar kotoran terpisah.
Selanjutnya, teripang dibersihkan, isi perut dibuang dan hanya digunakan bagian dagingnya. Untuk memastikan agar benar-benar bersih, dilakukan penyemprotan sekali lagi sambil teripang disikat, kemudian dikeringkan dan dipotong-potong.
Pengeringan dilakukan
Setelah kering, potongan
Kendati sangat bermanfaat, populasi teripang di Laut Jawa terus menurun karena tingginya eksploitasi seiring meningkatnya permintaan pasar ekspor. Bahkan, di pantai Jawa Tengah, teripang sudah jarang ditemui. Hewan laut itu hanya bisa ditemui di Kepulauan Karimunjawa, Jepara. Di Karimunjawa, harga teripang kering mencapai Rp 1.000 per kilogram.
Karena itu, selain melakukan penelitian, Delianis bersama tim dari Undip juga memberdayakan masyarakat setempat membudidayakan teripang sekaligus mengaplikasikan manfaat teripang untuk kesehatan.