KOMPAS.com - Salmonela adalah bakteri yang membuat orang sakit.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kebanyakan jenis Salmonela mengakibatkan penyakit yang disebut salmonellosis.
Kondisi ini ditandai dengan diare, demam, dan sakit perut.
Beberapa jenis Salmonela lainnya mengakibatkan demam tifoid atau demam paratifoid.
Artikel ini akan fokus mengulas salmonellosis yang sering menjadi penyebab diare.
Baca juga: Dampak Infeksi Bakteri Meningitis pada Manusia Menurut Ahli
Menurut informasi yang dikutip dari Cleveland Clinic, ketika bakteri Salmonela masuk dalam tubuh, mereka akan menghancurkan sel-sel yang melapisi usus Anda.
Hal ini membuat tubuh Anda sulit menyerap air, yang dapat mengakibatkan kram perut.
Air kemudian meninggalkan tubuh Anda dalam bentuk diare dengan frekuensi yang sering.
Terkadang, diare disertai darah. Jika ini terjadi, Anda harus mencari bantuan medis.
Jika Anda terkena salmonellosis, itu berarti sudah cukup banyak bakteri yang melewati asam lambung dan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat Anda sakit.
Salmonellosis adalah bentuk keracunan makanan akibat infeksi bakteri salmonela.
Baca juga: Waspadai Leptospirosis, Infeksi Bakteri Mematikan dari Kencing Tikus
Gejala infeksi bakteri salmonela bisa meliputi:
Penderita infeksi Salmonela bisa mengalami beberapa atau semua gejala di atas.
Kebanyakan penderita infeksi Salmonela mengalami diare, demam, dan kram perut, menurut CDC.
Gejala penyakit biasanya dimulai enam jam hingga enam hari setelah infeksi dan berlangsung empat hingga tujuh hari.
Namun, beberapa orang tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu setelah terinfeksi, dan ada pula yang mengalami gejala selama beberapa minggu.