Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaring Wisatawan Rusia ke Ambon

Kompas.com - 14/10/2012, 13:10 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun mendorong enam pengusaha wisata negara sahabat tersebut berkunjung ke Ambon. "Saya mendorong pengusaha wisata Rusia meninjau dan menyaksikan pesona wisata di ibu kota Provinsi Maluku yang memiliki karakteristik khusus," kata Oratmangun, di Ambon, Sabtu (13/10/2012).

Enam pengusaha wisata Rusia itu telah tiba di Ambon, Sabtu siang. Mereka menemui Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan dijadwalkan meninjau sejumlah obyek wisata, terutama bahari setempat pada 14 Oktober 2012 selanjutnya kembali ke Rusia melalui Jakarta pada 15 Oktober nanti.

Dubes Oratmangun optimistis para pengusaha wisata Rusia bakal terpesona dengan keindahan alam Kota Ambon, terutama obyek wisata bahari dan sejarah atau budaya.

Peluang strategis ini telah dibicarakan dengan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu. "Jadi perlu menyiapkan masyarakat Kota Ambon yang terkenal dengan keramahtamahannya saat menerima tamu dan benahi fasilitasnya, maka dipastikan wisatawan asal Rusia berminat berkunjung ke daerah sini," tandasnya.

Menurut Oratmangun, prospeknya strategis karena wisatawan Rusia saat ini tertarik mengunjungi Bali dengan mencarter pesawat berbadan besar untuk lama tinggal bervariasi satu hingga tiga bulan. "Peluang ini yang harus dimanfaatkan dengan menjaring wisatawan Rusia dari Bali ke Ambon karena pesona wisatanya indah," kata Oratmangun.

Dia juga memotivasi Wali Kota Ambon untuk memfasilitasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis terkait pengembangan pariwisata maupun pengusahanya untuk melakukan studi banding ke Karibia.

Karakteristik wilayah Karibia hampir sama dengan Kota Ambon yang mengandalkan wisata ekoturisme. Selain itu mengikuti promosi aneka hasil laut yang diminati warga Rusia. "Rasanya Ambon dan Maluku secara umum berpeluang besar menjaring wisatawan dari Rusia bila dikelola secara profesional. Sekarang tinggal membenahi masyarakat agar siap menerapkan sapta pesona," ujar Djauhari Oratmangun.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com