Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bayi di Seluruh Dunia Menyebut "Mama"?

Kompas.com - 06/05/2024, 12:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Kata "mama" menjadi kata pertama yang sering diucapkan bayi. Yang menarik, kata tersebut bukan milik satu bahasa saja, tapi universal.

Hampir semua bayi, apa pun bahasanya, mengucapkan kata ini yang memiliki arti sama, yakni ibu. Mulai dari bahasa Perancis "maman", bahasa Rusia "mama", hingga bahasa Tiongkok juga menyebut "mama".

Pakar bahasa Valerie Fridland Ph.D menyebutkan bunyi pertama yang diucapkan bayi biasanya melibatkan salah satu dari tiga bunyi vokal, “ee,” “ah” atau “euw,” dan konsonan seperti p, b, d, t, k, g, n, atau m.

"Bunyi tersebut ditemukan pada bayi di awal-awal kehidupannya, apa pun bahasa yang nantinya dipakai bayi itu saat sudah lancar bicara. Hal ini terkait dengan karakteristik artikulasi dan suara-suara tersebut," katanya dalam Psychologytoday.

Hal itu berarti, saat bayi mulai bermain-maindengan menyatukan bunyi-bunyi ujaran menjadi suku kata yang belum sempurna, mereka mengambil huruf vokal dan konsonan tersebut, sehingga menghasilkan gumaman bayi yang lucu seperti “dada”, “papa”, “nana”, atau “mama”.

Baca juga: 7 Tanda Bayi Mencintai Orangtuanya

Tentu saja si kecil belum paham apa yang ia ucapkan, namun para ayah dan ibu seringkali menganggap ocehan-ocehan bayi mereka sebagai sesuatu yang bermakna.

"Kesamaan kata-kata bayi bagi orangtua dalam berbagai bahasa dapat dipahami karena orangtua sangat bersemangat ketika buah hatinya mulai mengoceh dan mengira itu adalah panggilan untuk dirinya ," kata Fridland.

Yang menarik adalah jika "papa", "dada", atau "tata" terkait dengan ayah, namun untuk ibu hampir mayoritas bahasa menyebutnya "mama"?

Sejumlah pakar berpendapat bahwa jawabannya terletak pada peran ibu sebagai pemberi nutrisi utama sekaligus pengasuh utama.

Dengan kata lain, ibulah yang menyusui, dan suara yang cenderung dihasilkan bayi saat menyusu adalah “mmmm”, bukan “dddddd”.

Hasilnya, suara sengau ini cenderung dikaitkan dengan peran ibu dibandingkan peran ayah, sehingga meningkatkan prevalensi “mama” untuk orangtua perempuan bahkan dalam bahasa yang tidak ada hubungannya.

"Bayi mengeluarkan suara 'mmm' ketika lapar atau membutuhkan kenyamanan, yang dikenali oleh ibu sebagai tanda panggilannya dan ditanggapi. Kaitan bunyi 'm' dengan payudara juga terbawa ke dalam kata mamalia dan mammae, yang keduanya berkaitan dengan produksi susu pada wanita," jelasnya.

Bahasa-bahasa yang lebih tua juga menggunakan kata "ma" untuk menyebut seorang ibu, yaitu "mater" dalam bahasa Latin, dan "matar" dalam bahasa Sanskrit.

Baca juga: Bolehkah Bayi Dipijat? Ini Kata Dokter...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com