Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Penerima Antiretroviral Naik

Kompas.com - 27/10/2012, 02:40 WIB

Jakarta, Kompas - Kementerian Kesehatan menargetkan pengidap HIV/AIDS yang mendapatkan obat antiretroviral naik dari 60 persen menjadi 90 persen. Dengan antiretroviral, kualitas hidup pengidap HIV/AIDS bisa membaik.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menyatakan, Kamis (25/10), di Jakarta, peningkatan target jumlah pengidap HIV/AIDS yang mendapat obat antiretroviral (ARV) merupakan upaya pemerintah menurunkan angka kematian AIDS dan meningkatnya kualitas hidup pengidap. Salah satu upaya ialah menjamin ketersediaan antiretroviral sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1190 Tahun 2004.

Data Kementerian Kesehatan menyebut, kasus HIV/AIDS secara kumulatif sejak 1 April 1987 hingga 30 Juni 2012 terdiri atas HIV 86.762 kasus dan AIDS 32.103 kasus.

Ambil alih

Upaya penyediaan obat antiretroviral juga didukung Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah terhadap Obat Antiviral dan Antiretroviral.

Direktur Eksekutif dari Indonesia AIDS Coalition (IAC) Aditya Wardhana, melalui siaran pers, menyatakan, Indonesia membuat langkah membanggakan dengan mengambil alih paten tujuh jenis obat untuk pengobatan dan terapi HIV serta hepatitis B. Hal ini tertuang dalam peraturan presiden (perpres) yang ditandatangani pada 3 September 2012.

Dalam perpres disebutkan bahwa upaya penanggulangan HIV/AIDS sangat mendesak. Indonesia perlu melanjutkan serta memperluas kebijakan memberikan akses terhadap obat antiviral dan antiretroviral yang saat ini masih dilindungi paten.

Dengan hadirnya perpres, produksi obat-obatan tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan dalam negeri yang ditunjuk pemerintah dengan kewajiban pembayaran royalti sebesar 0,5 persen kepada perusahaan pemegang paten. ”Indonesia AIDS Coalition menyambut baik keluarnya Perpres 76/2012”, kata Aditya.

Dia menyatakan, terapi obat ARV pada pengidap HIV/AIDS mampu membantu menurunkan tingkat penularan baru HIV. ”Kehadiran ARV secara berkesinambungan juga membantu menghilangkan stigma bahwa HIV sama dengan kematian. Ini adalah pesan positif bagi kesehatan publik,” ujarnya.

Dengan terapi ARV, pengidap HIV/AIDS bisa bertahan sehat sampai berpuluh tahun. Ini merupakan kampanye bagi masyarakat untuk berani melakukan tes HIV. ”Lebih cepat kita tahu status HIV, semakin cepat kita bisa mengendalikan epidemi AIDS bersama,” kata Aditya.

(INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com