Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/11/2012, 15:04 WIB

"Negara-negara maju menghabiskan 20-30 persen pendapatan domestik bruto untuk belanja sosial, termasuk untuk jaminan sosial. Negara kita hanya mengeluarkan 0,3 persen, itu pun susah mengeluarkan dananya," katanya.

Di lain pihak, untuk hal yang bukan kewajiban negara, seperti subsidi BBM, pemerintah dan DPR menggunakan harga keekonomian. Subsidi energi yang mencapai Rp 300 triliun tahun ini hanya menguntungkan 30 persen penduduk terkaya.

Upaya preventif

Terlepas dari polemik yang masih membayangi masalah pembiayaan SJSN, sosialisasi adalah hal yang penting. Masyarakat harus memahami bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan berjenjang, dimulai dari pelayanan kesehatan primer atau Puskemas dan baru bisa berobat ke rumah sakit pemerintah dengan rujukan.

Pemerintah juga seyogianya menekankan pentingnya aspek promotif-preventif daripada kuratif-rehabilitatif. Selain menurunkan jumlah orang yang sakit, upaya promotif-preventif juga berdampak pada efisiensi biaya kesehatan.

Masyarakat harus dididik untuk hidup bersih dan sehat. Himbauan stop merokok, menjaga berat badan, serta pola konsumsi seimbang harus menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Termasuk untuk tidak selalu menuntut mendapat obat ketika berobat.

Penyelenggara

Sesuai UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) akan beralih dari badan usaha milik negara (BUMN) menjadi BPJS Kesehatan mulai 1 Januari 2014 dan BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Juli 2015.

Direktur PT.Askes, Gede Subawa, mengatakan pihaknya siap untuk mengelola BPJS secara profesional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan. "Kami tidak akan kembali pada birokrasi tetapi prinsip korporasi," katanya dalam sebuah seminar bertajuk Jaminan Kesehatan Nasional yang Ditunggu Semua Orang di Nusa Dua Bali, beberapa waktu silam.

Pengalaman Askes selama 44 tahun mengurus jaminan kesehatan bagi pegawai negeri dan anggota keluarganya sudah menjadi bukti kesiapan lembaga ini dalam menjalankan BPJS Januari 2014 mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com