Diingatkan, tubuh dirancang untuk bergerak. Hasil studi selama 13 tahun memperlihatkan, duduk selama empat jam terus-menerus meningkatkan risiko kena penyakit jantung dua kali lipat meski rutin berolahraga, dan meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Duduk lama sama bahayanya dengan merokok.
Bahaya duduk lama adalah peradangan, dan itu merupakan faktor risiko yang mematikan. Pemakaian sepatu hak tinggi selama bertahun-tahun tanpa jeda adalah penyebab stres sendi-sendi kaki dan punggung bawah. Stres berarti peradangan, dan peradangan kronik mematikan karena memperlambat dan menghambat proses perbaikan DNA tubuh. Kondisi itu berkaitan dengan kanker, serangan jantung, alzheimer, diabetes, dan penuaan dini.
Selain penggunaan sepatu yang nyaman, tidak menganggap remeh flu, dan menanyakan manfaat statin dan baby aspirin kepada dokter jika usia Anda di atas 50 tahun, hal penting lainnya adalah jam tidur tetap dan tidak tidur seharian pada akhir pekan. Hindari tidur siang kecuali memiliki kebiasaan tidur siang sejak kecil.
Jadwal makan harus diusahakan pada jam yang tetap dan tidak mengonsumsi apa pun yang dianggap sehat secara eksesif. Misalnya, apakah tubuh membutuhkan 10 wortel yang dijus sekaligus. Dr Agus juga mempertanyakan definisi ”segar” kalau makanan atau minuman berada di perjalanan sepanjang ratusan sampai ribuan kilometer untuk mencapai konsumen.
Dr Agus juga menegaskan, suplemen vitamin tak banyak gunanya bagi tubuh karena gizi dari sumber alamiah (sayur, ikan, buah, dan lain-lain) tak bisa digantikan. Semua jenis suplemen vitamin yang katanya menyehatkan bisa menjadi counterproductive, bahkan membahayakan tubuh, karena merusak keseimbangan sistem dan mekanisme tubuh. Padahal, warga Amerika membelanjakan 25 miliar dollar AS per tahun untuk itu.
Tentu saja pandangan itu memicu pro dan kontra, apalagi industri obat menguasai pasar dunia kesehatan saat ini. Namun, setidaknya telah diingatkan, dengan perubahan cara hidup dan berbagi informasi medis, seseorang bisa mencapai jenis kemenangan yang lain: pencegahan, penangguhan, dan pengendalian. Seperti dikatakan dr Agus, lepas dari kanker, berarti lepas dari penyakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.