Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Selingkuh, Suami Membabi Buta Membacok

Kompas.com - 26/04/2013, 03:08 WIB

Setelah pisah rumah dengan suami, Mar (34) main mata dengan seorang kakek, SN (60). Aroma perselingkuhan ini pun tercium An (43), suami Mar.

An pun mengamuk dan membacok keduanya saat mendapati Mar sedang bermesraan di rumah SN di Kampung Pulo Harapan, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (23/4) pukul 23.00.

Malam itu, papar Kanit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Cengkareng, Jakbar, Ajun Komisaris Khoiri, An yang mengikuti sepak terjang keduanya mengendap-endap ke rumah SN. Dari balik dinding rumah sang kakek ini, An mendengar suara Mar sedang berasyik masyuk memadu asmara.

Hati An langsung mendidih. Dia mendobrak pintu, lalu mengayunkan golok membabi buta ke arah keduanya.

Sabetan golok itu melukai kaki kanan dan tangan kiri SN. ”Tangan kiri SN nyaris putus. Luka di betisnya menganga dalam,” papar Khoiri, Kamis (25/4).

Tidak demikian dengan Mar. Ia dapat menghindari sabetan golok An. ”Mar hanya luka ringan. Kaki kirinya terluka gores oleh sabetan tipis golok suaminya,” papar Khoiri.

Seusai mengamuk, An pun langsung kabur. Sementara itu, Mar dan SN ditolong para tetangga. Keduanya lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng. Kasus ini kemudian dilaporkan warga ke Polsek Cengkareng.

Polisi berhasil menangkap An di sekitar rumah SN, Rabu (24/4) pukul 22.00.

”Tersangka mengaku cemburu meski sudah di ambang perceraian. Mereka sudah pisah rumah sebulan terakhir. Mar sudah kembali ke rumah orangtuanya di Tegal Alur,” ucap Khoiri.

Pasangan suami-istri ini, lanjut Khoiri, belum dikaruniai anak.

Kepada penyidik, An mengaku sudah intensif memata-matai istrinya sejak 16 April lalu.

An merasa dilecehkan Mar. Ia merasa ”kemampuan”-nya hanya disamakan dengan ”kemampuan” seorang kakek. An pun mengaku masih mencintai Mar.

Kondisi Mar dan SN, kini, sudah mulai membaik. Keduanya tidak lagi dirawat di rumah sakit, tetapi menjalani rawat jalan.

”Keduanya sempat dirawat di unit gawat darurat. Namun, hanya semalam. Kamis siang, keduanya sudah pulang,” tutur Kepala Instalasi Rawat RSUD Cengkareng Budiman Widjaja, kemarin.

Kepada penyidik, Mar yang tinggal di Tegal Alur, Kalideres, Jakbar, ini mengaku sudah terbiasa dan piawai menghadapi para lelaki yang sedang marah.

”Dia sudah ke mana-mana kerja di tempat hiburan malam di Dadap,” tambah Khoiri. Dadap dikenal sebagai kawasan hiburan malam paling ramai di Tangerang, Banten.

Gagal kelola emosi

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Kisnu Widagso, berpendapat, kasus ini menunjukkan rendahnya pengendalian diri An. ”Tersangka tidak mampu mengelola hubungan cinta dan benci dalam relasi suami-istri,” tuturnya.

Kisnu mengingatkan, kekerasan dapat terjadi saat emosi berada di titik tertinggi, sementara kemampuan mengelola emosi berada di titik terendah.

”Itulah pentingnya merawat relasi suami-istri,” ucapnya.

Merawat relasi suami-istri artinya memahami, mengalah, memberi ruang, mengimbangi kelemahan pasangan, dan menumbuhkan kemampuan mengelola emosi.

Kisnu juga mengingatkan pentingnya kesadaran suami-istri untuk mengakhiri hubungan dengan cara baik-baik apabila hal tersebut memang harus terjadi.

”Jangan dipaksakan karena bisa menimbulkan kekerasan, bahkan tak jarang berakhir dengan pembunuhan. Lebih baik selesai dan tetap bisa menjalin hubungan sosial yang baik,” jelasnya. (WINDORO ADI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com