TANYA :
Dear konselor AIMI, Saya seorang suami yang baru 1 bulan ini mempunyai baby. Istri saya berusia 28 tahun. Bayi kami terlihat sehat dan aktif. Bayi kami diberi ASI dan susu formula. Awalnya, kami bersepakat untuk memberikan asi esklusif kepada bayi kami. Namun ASI istri saya ASI-nya sedikit sekali, jadi kami terpaksa memberikan susu formula agar tidak terjadi dehidrasi. Sampai sekarang, kami tetap memberikan susu formula. Sekarang ini ASI istri saya sudah banyak. Namun itu hanya bisa dihisap saja, jika diperah ASI sangat sedikit keluarnya. Rencananya, jika istri saya sudah aktif bekerja, dia ingin memerah ASInya. Pertanyaannya, mengapa jika diperah ASI istri saya sangat sedikit sedangkan jika dihisap banyak keluarnya. Bangaimana cara untuk menjaga agar ASI keluar banyak ketika diperah.
(AFI, 30, Jakarta)
JAWAB :
Bapak Afi, seorang Ayah ASI yang perhatian,
Terimakasih atas pertanyaannya. saya akan coba jawab ya.
Senang mengetahui bahwa jumlah ASI sang istri dirasa cukup sehingga dapat memenuhi kebutuhan bayi.
Dalam memerah, kita juga dapat menggunakan tangan. Perah pakai tangan dapat membantu ibu untuk mengetahui area mana pada payudara yang perlu diperah dan dipijat.
Jika terjadi? penyumbatan pada? bagian payudara, tentu hal ini akan menghambat pengaliran ASI. Oleh sebab itu, jika memerah pakai tangan, ibu menjadi tahu harus memijat wilayah mana, lalu dapat dilanjutkan dengan pemerahan.
Memerah menggunakan tangan juga dikenal sederhana. Mengapa? karena tidak memerlukan biaya untuk membeli alat perah yang dikenal tidaklah murah, serta tidak semua ibu cocok pada alat yang ada di pasaran.