Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2013, 17:31 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Minuman berkarbonasi alias minuman bersoda selama ini sering dihindari karena dianggap kurang sehat. Padahal, minuman yang punya efek menyegarkan ini juga bisa membantu mengurangi tumpukan kristal asam urat.

Menurut Prof Made Astawan, ahli gizi dan pangan dari Institut Pertanian Bogor, minuman bersoda bersifat basa sehingga reaksi dengan asam urat yang bersifat asam akan menghasilkan garam. Hal tersebut sesuai dengan prinsip kimia, senyawa basa dicampur dengan senyawa asam akan menjadi netral ditambah garam.

"Penumpukan kristal asam urat diubah menjadi garam yang kemudian bakal dikeluarkan dari tubuh dari kotoran," tutur Made dalam seminar kesehatan bertajuk "S.O.D.A (Smart on Doing Activity) - Jangan Takut Makan Enak", Rabu (3/7/2013), di Jakarta.

Kendati demikian, minuman bersoda pun tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman bersoda jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup bisa berujung ada obesitas dan pelbagai penyakit lainnya.

Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumsi makanan-makanan yang tinggi kandungan purin, seperti makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tetapi jika kadar asam urat berlebih ginjal tidak mampu mengeluarkannya sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian.

Gejala yang umum timbul dari penyakit asam urat antara lain rasa nyeri, bengkak, dan meradang di persendian.

Konsumsi makanan yang disarankan bagi penderita asam urat antara lain makanan tinggi potasium, seperti kentang atau pisang, dan makanan tinggi vitamin C, seperti buah jeruk, buah naga, atau tomat. Serta makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com