Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2013, 11:52 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com — Saat tiba waktunya untuk beristirahat malam, tidak semua posisi tidur memiliki efek positif yang sama bagi kesehatan. Ada beberapa posisi tidur yang bisa berdampak buruk, bahkan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Posisi tidur yang kurang tepat antara lain berdampak pada sulit tidur, tidur tidak nyenyak, atau bangun tidur dengan kondisi tubuh pegal.

Memang, tidak mudah mengubah posisi tidur favorit Anda, tetapi tak ada salahnya mengetahui mana posisi tidur yang paling tepat sehingga Anda dapat bangun dengan segar.

Tidur telentang
Posisi tidur ini yang paling baik untuk menyeimbangkan berat tubuh, menjaga agar organ dalam dalam posisi selaras, dan mencegah nyeri punggung dan leher. Biasakan untuk meletakkan bantal di bawah lutut sehingga posisi punggung tetap lurus.

Namun, orang yang terbiasa mendengkur tidak disarankan untuk tidur dalam posisi ini, tetapi sebaiknya tidur dalam posisi miring di satu sisi untuk mengurangi dengkur.

Tidur menyamping
Berbaring menyamping dalam posisi seperti janin dengan kaki tertekuk dan bantal di antara kaki bisa mengurangi tekanan pada punggung. Sebaiknya gunakan bantal di kepala dalam posisi netral sehingga kepala tidak tertekuk. Kelebihan lain dari posisi tidur ini adalah mengurangi nyeri panas di bagian dada (heartburn).

Tidur tengkurap
Jika Anda mengalami nyeri punggung bawah, tidur tengkurap bisa mengurangi tekanan di antara diskus tulang belakang. Tidur tengkurap juga cocok jika Anda seharian harus berdiri atau duduk diam di belakang meja.

Namun, sebaiknya tidur tengkurap tidak dilakukan terlalu sering. Menurut Johanthan FitzGordon, pakar postur tubuh, tidur dalam posisi ini akan merusak lengkung alami punggung belakang.

Posisi ini juga menyebabkan kepala hanya mengarah pada satu sisi sepanjang malam sehingga bisa mengganggu garis lurus tulang leher. "Posisi ini juga menyebabkan tekanan pada saraf sehingga dapat memicu rasa kesemutan dan kebas saat bangun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com