KOMPAS.com - Mudik Lebaran menjadi momen bahagia untuk kumpul dengan keluarga, tetapi rentan memicu masalah kesehatan bagi anak-anak.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubsKardio (K) mengatakan bahwa anak-anak berisiko mengalami masalah kesehatan terkait pernapasan.
"Umumnya, risiko kesehatan yang dialami oleh anak selama mudik antara lain infeksi saluran pernapasan atas, dehidrasi, mabuk perjalanan," kata Piprim dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada Rabu (26/3/2025).
Selain itu, ia menyebutkan, anak-anak rentan mengalami gangguan pencernaan seperti diare yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit.
"Demam dan infeksi, juga ruam popok dan iritasi kulit," imbuhnya.
Baca juga: Tips Tetap Sehat Mengonsumsi Makanan Lebaran Menurut Pakar IPB
Oleh karena itu, Piprim mengatakan bahwa penting untuk para orangtua memersiapkan mudik Lebaran dengan matang, jika memboyong serta anak-anak.
"Para orangtua perlu melakukan persiapan mencakup fisik dan psikologis anak serta orangtua itu sendiri," ujarnya.
Itu agar perjalanan mudik Lebaran menjadi pengalaman yang nyaman dan aman bagi semua anggota keluarga.
"?Mudik bukan hanya soal sampai di kampung halaman, tapi juga tentang menjaga kesehatan dan kenyamanan anak selama prosesnya. Ini bagian dari tanggung jawab orangtua," kata Piprim.
Dengan persiapan yang baik, risiko penyakit dan masalah kesehatan dapat diminimalisir, sehingga perjalanan mudik Lebaran dapat berjalan lancar dan kesehatan anak tetap terjaga.
Lalu, apa saja yang perlu dilakukan untuk menyiapkan mudik Lebaran bersama anak?
Baca juga: Cara Mencegah Mabuk Perjalanan Saat Mudik Lebaran, Ini Saran Pakar IPB...
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua untuk mudik Lebaran bersama anak menurut rekomendasi IDAI di antaranya adalah:
Piprim mengatakan untuk orangtua harus memastikan anak dalam kondisi sehat sebelum berangkat mudik.
"Jika anak memiliki riwayat penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum perjalanan terutama, jika anak memiliki isu kesehatan khusus dan bawa obat-obatan yang diperlukan," ujarnya.
Ia mengingatkan untuk anak-anak dipastikan telah mendapatkan vaksinasi yang diperlukan sesuai usianya.
"Jangan tunda untuk konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat, jika gejala penyakit muncul pada anak, seperti tampak lemas, rewel berlebihan, tidak nafsu makan, atau sulit tidur," ungkapnya.
Anak-anak membutuhkan tidur yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh mereka.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine Reviews, kurang tidur dapat menurunkan fungsi imun dan meningkatkan risiko infeksi.
Tidur yang cukup membantu tubuh memproduksi sitokin, protein yang melawan infeksi dan peradangan.