KOMPAS.com - Pernahkah Anda tiba-tiba merasa kehilangan kesadaran selama beberapa detik saat bekerja atau berkendara?
Fenomena ini dikenal sebagai microsleep, kondisi di mana otak memasuki fase tidur singkat tanpa disadari. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada otak saat mengalami microsleep?
Baca juga: Apa Itu Microsleep? Berikut Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Microsleep adalah periode tidur singkat yang biasanya berlangsung antara 1 hingga 10 detik. Kondisi ini sering terjadi akibat kurang tidur, kelelahan ekstrem, atau gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea.
Menurut jurnal Nature Communications, microsleep terjadi ketika bagian otak tertentu memasuki fase tidur sementara bagian lainnya tetap aktif. Ini berarti meskipun seseorang tampak terjaga, sebagian otaknya sudah mulai beristirahat.
Baca juga: Persiapan Mudik, Tips Cegah Microsleep Saat Mengemudi
Studi menggunakan elektroensefalografi (EEG) juga menunjukkan bahwa microsleep ditandai dengan perubahan gelombang otak yang menyerupai tahap awal tidur. Berikut beberapa mekanisme yang terjadi pada otak:
Korteks prefrontal, bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan dan konsentrasi, mengalami penurunan aktivitas selama microsleep. Hal ini menyebabkan seseorang kehilangan fokus sejenak tanpa sadar.
Baca juga: Sering Sebabkan Kecelakaan, Ini Cara Cegah Microsleep Saat Berkendara
Saat mengalami microsleep, otak mulai menghasilkan gelombang delta, yang umumnya terjadi dalam fase tidur dalam. Ini menjelaskan mengapa tubuh menjadi tidak responsif untuk sesaat.
Penelitian dalam jurnal Neuroimage menemukan bahwa microsleep dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam komunikasi antar-neuron. Bagian otak yang mengatur perhatian dan refleks menjadi lambat merespons rangsangan.
Thalamus adalah bagian otak yang berfungsi menyaring informasi sensorik sebelum diteruskan ke bagian lain. Saat microsleep terjadi, aktivitas thalamus menurun, menyebabkan seseorang tidak menyadari lingkungannya selama beberapa detik.
Baca juga: Hati-hati, Ini 7 Gejala Microsleep saat Berkendara di Perjalanan Mudik
Microsleep tidak hanya berdampak pada produktivitas, tetapi juga bisa berbahaya, terutama saat berkendara atau mengoperasikan mesin berat.
Sebuah studi dari Journal of Sleep Research menemukan bahwa microsleep adalah faktor utama dalam banyak kecelakaan lalu lintas karena pengemudi kehilangan kontrol kendaraan dalam hitungan detik.
Selain itu, sering mengalami microsleep dapat menjadi tanda adanya gangguan tidur yang lebih serius, seperti sleep apnea atau narkolepsi.
Untuk mengurangi risiko microsleep, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Baca juga: Panduan Mudik Lebaran Aman untuk Anak: Kiat Kesehatan dari IDAI
Microsleep adalah kondisi di mana otak memasuki fase tidur singkat tanpa disadari, yang ditandai dengan perubahan aktivitas otak di korteks prefrontal, thalamus, dan gangguan komunikasi antar-neuron.
Kondisi ini dapat berbahaya, terutama saat berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Untuk mencegahnya, tidur cukup dan menjaga pola hidup sehat adalah kunci utama.
Jika Anda sering mengalami microsleep, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan solusi terbaiknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.