Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2013, 14:33 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com — Rasa sering kesemutan pada satu bagian tubuh yang menjalar atau rasa kebas jangan diabaikan. Bisa jadi gejala tersebut merupakan pertanda Anda menderita kerusakan saraf atau neuropati.

Neuropati dialami sekitar 26 persen orang dewasa berusia di atas 40 tahun. Penyakit ini bisa dialami oleh mereka yang kekurangan vitamin B, penderita diabetes yang menahun, atau pencandu alkohol.

Menurut dokter spesialis saraf, Manfaluthy Hakim, kerusakan saraf yang ringan bisa menyebabkan beberapa gejala, antara lain rasa nyeri, mati rasa, kram, kaku, kesemutan, sampai rasa terbakar.

Kerusakan berat pada saraf tepi dapat mengakibatkan ketidakseimbangan atau kelemahan anggota gerak. Kerusakan saraf mungkin hanya menimpa satu saraf saja, seperti yang terjadi pada sindrom carpal tunnel, atau menimpa banyak saraf seperti pada sindrom Guillain Barre.

"Rasa pegal-pegal, terutama di bagian kaki atau betis saja, perlu diwaspadai juga sebagai neuropati," kata dokter yang menjadi Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia ini dalam acara yang diadakan oleh Merck di Jakarta (16/7/13).

Tanda dan gejala neuropati biasanya berkembang selama beberapa bulan, namun untuk beberapa kasus tertentu, misalnya karena keracunan arsenik, serangan terjadi secara mendadak.

Pada penderita diabetes, tanda dan gejala neuropati muncul setelah pasien menderita penyakit ini selama bertahun-tahun. Untuk diabetes yang tidak terawat dengan baik atau gula darahnya selalu tinggi, gejalanya bisa muncul lebih awal.

Penyakit pada saraf bisa terjadi pada semua golongan usia. "Orang yang banyak melakukan pekerjaan statis seperti mengetik juga berisiko tinggi mengalami neuropati," kata Manfaltuhy.

Neuropati sebenarnya bisa dicegah dengan mengonsumsi cukup vitamin yang bisa menjaga sistem saraf, yakni vitamin B1,B6, dan B12, mengurangi alkohol, serta rutin berolahraga.

"Kalau sudah telanjur neuropati, perbaikan sel saraf perlu waktu bertahun-tahun. Makanya kalau masih ringan segera obati sesuai dengan gejala dan penyebabnya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com