Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2013, 11:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP)-Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kerja sama dengan Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dan PT Roche Indonesia untuk mengendalikan penyakit hepatitis C. Kerja sama dilakukan dengan program kesehatan "Save Your Liver, Save Your Life".

"Dengan adanya kerja sama ini, penapisan terhadap darah hasil donor menjadi lebih baik sehingga dapat memutus penyebaran hepatitis C," ujar Direktur UTDP-PMI Yuyun Soedarmono di Jakarta, Rabu (23/7/2013).

Hepatitis C merupakan penyakit hati karena infeksi virus hepatitis C yang ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, termasuk transfusi darah. Infeksi hepatitis C merupakan salah satu faktor terbesar terbentuknya kanker hati, pengerasan atau serosis hati, pendarahan hati, dan beberapa komplikasi lainnya.

Yuyun mengatakan, pada tahun 2012 dideteksi 3.475 donor reaktif hepatitis C atau sekitar 0,47 persen dari 726.770 pendonor, yang tersebar di 24 cabang UTD di seluruh Indonesia. Meskipun darah yang terinfeksi tidak akan dipakai setelahnya, PMI belum dapat memberikan informasi yang memadai kepada pendonor yang terinfeksi.

Karena itu, dengan ada penapisan yang lebih baik, ujar Yuyun, kini PMI dapat memberikan edukasi langsung melalui pengiriman informasi penyakit kepada donor reaktif dan menyarankan donor tersebut untuk memeriksakan diri lebih lanjut kepada dokter spesialis hati yang tergabung dalam PPHI.

"Donor seharusnya lebih siap menerima kabar karena sifat mendonorkan darah adalah sukarela. Mereka pun diminta untuk tidak mendonor darah lagi," ujarnya.

Presiden PPHI Rino A Gani mengatakan, Indonesia dan negara di Asia Pasifik lain merupakan negara-negara dengan prevalensi hepatitis C yang cukup besar. Hepatitis C bukan lagi permasalahan kecil, melainkan permasalahan kesehatan masyarakat.

"Masyarakat harus lebih sadar dengan hepatitis C. Dengan program 'Save Your Liver, Save Your Life', kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masayarat tentang hepatitis C, mencegah penularan lebih lanjut, dan membantu pasien hepatitis untuk sembuh," paparnya.

Sementara itu, pasien hepatitis yang sudah diberi edukasi dan memeriksakan dirinya ditawarkan untuk melakukan terapi. "Biaya pengobatan akan disesuaikan dengan kemampuan pasien," ujar Presiden Direktur PT Roche Indonesia Mike Crichton.

Program "Save Your Liver, Save Your Life" sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Meski program masih dilakukan di 24 cabang UTD, Yuyun berharap program ini perlahan akan meluas ke semua UTD dan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau