Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bell's Palsy, Kelumpuhan Saraf yang Bikin Wajah Tanpa Ekspresi

Kompas.com - 06/09/2013, 14:59 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Peradangan pada bagian saraf tersebut menyebabkan bengkak sehingga saraf menyempit dan terjadi perubahan pada otot wajah. Gejala lain yang menyertai bell's palsy adalah mata yang tidak bisa dipejamkan dan telinga yang lebih peka (hiperakuisisi).

Meski belum diketahui pasti, virus herpes diduga menjadi penyebab peradangan. "Penyebab pastinya belum diketahui. Namun untuk peradangan mungkin diakibatkan serangan virus," kata Roslan.

Ia menambahkan, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang rentan terkena Bell's Palsy, yakni ibu hamil, penderita diabetes, dan penderita infeksi saluran nafas. Hal ini dikarenakan penurunan daya tahan, dan buruknya sistem aliran darah (vaskulerisasi).

Meski belum ada obatnya, Roslan menyarankan penderita bell's palsy tidak perlu khawatir. "Sekitar 60-85 persen penderita bell's palsy sembuh sendiri karena sifat penyakit yang self limiting disease. Yang penting tetap hidup sehat dan kontrol pola makan," katanya.

Namun Roslan tidak mengatakan berapa lama penyakit tersebut akan sembuh. Penggunaan obat antiradang dan antivirus bisa membantu mengatasi penyakit ini. Selain itu, pasien yang sulit memejamkan mata juga disarankan menggunakan penutup mata untuk menghindari infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau