Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2013, 08:32 WIB


TANYA  :

Dok, saya punya penyakit gangguan kecemasan/anxiety (dengan gejala depersonalisasi) dan sejak 6 bulan yang lalu kambuh. Sekarang saya sedang mempunyai masalah dengan datang bulan saya (datang 2x dalam sebulan), dan sudah ke dokter kandungan, dan dokter bilang saya mesti minum obat KB selama 3 bulan agar datang bulan saya teratur lagi. Dan anehnya dok sejak saya minum obat KB itu saya merasa otak saya jadi lebih segar ya dok. Maksud saya, kecemasan saya berkurang tidak seperti saat pertama kali saya dapat gangguan cemas. Apakah karena obat itu hormon saya jadi seimbang sehingga kecemasan saya mulai berkurang? Saat ini, saya tidak lagi mengalami sulit tidur, keringat dingin, dada sakit, leher tegang, sakit kepala, dll. Hanya saja, sedikit deg-degan/jantung berdebar-debar terutama kalau maag saya kambuh. Tapi entah kenapa saya masih merasa tubuh saya sangat ringan sekali ya Dok? Tapi tidak pusing sama sekali. Apakah ini hanya perasaan saya saja yang mungkin terbiasa merasakan tubuh berat saat sebelumnya kena gangguan cemas? Atau karena saya mengalami penurunan berat badan (sebelumnya dari 62 kilogram menjadi 58 kilogram)?

(Devi, 29, Jakarta)

JAWAB :

Devi yang baik,

Berbicara tentang gangguan kecemasan pada otak manusia memang saling terkait satu sama lain termasuk dengan masalah hormonal. Kita memahami dalam dunia kedokteran ada kaitan antara serotonin, estrogen dan melatonin.

Kadar serotonin yang rendah kita temukan pada banyak kasus depresi dan gangguan kecemasan yang lama. Estrogen juga mempunyai pengaruh terhadap serotonin. Sehingga, tidak heran banyak masalah terkait dengan datang bulan tersebut terjadi pada wanita juga merupakan gejala kecemasan atau depresi.

Suatu gangguan depresi yang dikaitkan dengan hal ini adalah Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yang lebih dari pada sekedar Premenstrual Syndrome. Keseimbangan adalah kunci pengobatan pada pasien gangguan kecemasan apalagi yang terkait masalah hormonal.

Jika hormonnya sudah seimbang, gejala kecemasannya juga bisa berkurang. Yang paling penting diingat adalah terkadang perasaan atau pikiran yang berhubungan dengan cemas itu masih ada walaupun gejalanya sudah menghilang. Inilah perlunya psikoterapi atau setidaknya konseling untuk memperbaiki gejala-gejala psikologis ini. Semoga bermanfaat.

Salam Sehat Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau