Pria 68 tahun ini dilaporkan telah berkonsultasi ke dokter. Pria ini menanyakan pembengkakan yang menurutnya diakibatkan penahanan cairan pada kaki. Pembengkakan pembuluh vena ini menyebabkan pasien kesulitan bernapas.
Selain itu, pasien juga dilaporkan mengalami erythema nodous. Kondisi ini menyebabkan timbulnya benjolan bulat merah, yang terbentuk tepat di bawah permukaan kulit. Pasien juga mengalami luka di daerah mulut dan kelaminnya selama 30 tahun terakhir.
Saat dokter dari National Defense Medical College, Saitama mengobati pasien, didapati banyak varises di bagian dadanya. Tidak hanya dada, varises juga ditemukan pada pembuluh vena di dinding perutnya. Hal serupa juga terjadi pada pembuluh vena di bagian kaki.
Varises ini diakibatkan kerusakan pada superior vena cava (SVC), yang merupakan pembuluh vena terbesar. Pembuluh vena ini membawa darah dari tubuh langsung ke jantung. SCV berada di belakang tulang dada tepat di tengah.
Keadaan yang disebut Superior vena cava obstruction (SVCO) terjadi saat sesuatu menghalangi aliran darah di sepanjang SVC. Dinding SVC sangat tipis sehingga sangat mudah tertindih.
Hasil CT-Scan pada dadanya juga menyatakan adanya pelebaran pada inferior vena cava. Saluran inferior vena cava adalah pembuluh vena yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung. Hasil CT-Scan juga memperlihatkan kondisi jantung yang terbatas untuk meregang dan mengisinya dengan darah sesuai keperluan.
Hasil semua pemeriksaan mengindikasikan pasien menderita penyakit Behçet. Penyakit yang menimbulkan pembengkakan pembuluh darah ini sangat jarang diderita masyarakat. Luka di daerah mulut dan genital menjadi gejala utama penyakit Behçet. Gejala ini sama persis dengan yang diderita pria Jepang tersebut.
Penyebab penyakit Behçet belum diketahui. Kendati begitu para ahli meyakini penyakit ini diakibatkan kondisi autoimun. Yaitu, saat sistem daya tahan tubuh salah mengenali benda asing dan menyerang jaringan sehat.
Penyakit ini kerap terjadi di kawasan timur jauh, timur tengah, dan mediterania, di negara seperti Turki, Iran, serta Israel. Turki memiliki jumlah penderita Behçet tertinggi. Laporan dari NHS Choices menyebutkan, suatu area di Turki memiliki angka prevalensi penyakit Behçet sebesar 420 per 100.000 penduduk.
Pada beberapa negara seperti Iran, pria berkemungkinan 20 kali lebih besar menderita penyakit ini. Di Inggris Behçet mengenai sekitar 2.000 orang, dengan pria dan wanita memiliki kemungkinan yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.