Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2013, 17:40 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com-Tak perlu khawatir saat berlatih yoga. Walau gerakannya terlihat sulit, sebetulnya pose dilakukan sesuai tahapan. Bila belum sanggup melakukannya tentu tak perlu dipaksakan.
 
Hal ini pula yang dilakukan saat berlatih iyengar yoga. “Yoga adalah olahraga minim cedera. Apalagi dalam iyengar yoga kita menggunakan alat bantu, seperti guling, bantal, atau tali, untuk mencapai ketepatan pose. Pose yang tepat tentu akan memberi banyak manfaat,” pelatih senior iyengar yoga, Riana A. Singgih, saat ditemui KOMPAS Health  di tempat latihannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Penggunaan alat, kata dia, juga meminimalkan risiko cedera akibat memaksakan diri dalam melakukan suatu pose.

 
Iyengar yoga terang Riana membantu tubuh mengoptimalkan fungsinya dengan terus menerus berlatih. Wanita berusia 43 tahun yang masih terlihat muda ini, mencontohkan otot sendi pada tubuh yang diumpamakan engsel pintu. Latihan yoga akan merangsang sendi untuk terus memproduksi ‘minyak’ yang memudahkan pergerakan organ. Peserta yang rutin yoga akan mencegah pengapuran maupun rematik.
 
Hal yang sama juga terjadi pada kinerja otak. Riana mengatakan, latihan yoga akan membuka jalan pernafasan seseorang sehingga memaksimalkan asupan oksigen pada tubuh. Asupan yang optimal akan membantu kinerja tubuh dan meregenerasi sel yang tua, sehingga tetap muda.

“Guru saya B.K.S. Iyengar saat ini sudah berusia 95 tahun dan masih rutin latihan setiap hari. Beliau juga tidak pikun dan masih hafal semua muridnya dari seluruh dunia,” kata Riana yang memiliki 5 buah hati dan masih rutin berlatih yoga.

 
Iyengar yoga, kata Riana, tidak memiliki gerak yang sama pada tiap kelas. Jenis dan pose gerakan disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh. Riana memisalkan, gerak untuk meminimalkan rasa sakit saat menstruasi berpusat pada perut bagian bawah. Sedangkan gerak untuk relaksasi berpusat pada punggung yang bertujuan membuka diafragma, dan melancarkan jalan nafas.
 
Tiap tahap gerakan dibarengi latihan olah nafas untuk mengontrol jiwa, emosi, dan pikiran. “Nafas layaknya nyawa bagi manusia. Dengan melatih pernapasan, maka seseorang akan mengatur bagaimana kehidupannya. Tentunya semua instruksi dan tahapan tidak asal diberikan,” kata Riana.
 
Dalam latihan iyengar yoga yang diadakan di studionya, Riana menyediakan 4 kelas bagi peserta yang umumnya berusia dewasa. Bagi pemula bisa memasuki kelas Namaskar 1, sedangkan tingkat lanjut atau yang hendak menjadi guru bisa mengikuti Namaskar 2, 3, atau 4. Untuk anak, ibu hamil, dan remaja tersedia kelas khusus. Di studionya yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan, sesi latihan tersedia setiap hari.
 
Satu sesi latihan berlangsung selama 1,5 jam dengan tiap tingkat mempelajari kurang lebih 15 pose. “Tiap pose bisa dimodifikasi bergantung pada manfaat yang akan diperoleh. Namun pada tingkat awal kita pastikan peserta memperoleh semuanya, baik kesehatan maupun pengaturan emosi. Di iyengar yoga para guru diharuskan mengerti muridnya,” kata Riana.
 
Riana menyarankan para ibu untuk rutin berlatih yoga. Apalagi bila ibu rumah tangga juga menjalani profesi sebagai wanita karier. Yoga akan membantu menjaga kesehatan dan kestabilan emosi. Apalagi atmosfer kerja yang penuh tekanan seringkali memupus koneksi hati dan pikiran, sehingga emosi mudah naik dan turun.
 
“Berlatihlah yoga sedini mungkin untuk menemukan harmonisasi pikiran, hati, dan menjaga kesehatan. Dengan kemampuan mengontrol emosi, maka kita akan mengambil alih hidup kita dan makin mudah mengarahakannya sesuai tujuan yang ingin diraih,” kata Riana. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com