TANYA :
Selamat pagi Prof, saya seorang pekerja yang setiap hari naik motor 1,5 jam sampai kantor. Saya bukan perokok, dan tidak mengonsumsi alkohol. Saya sudah melaksanakan program kehamilan bersama istri, dengan diberi obat (vitamin) dari dokter. Namun dalam melaksanakan program, saya sering merasa capek dan tidak bisa ejakulasi, Mr P lemas terlebih dahulu sebelum sperma keluar. Apakah ada pengaruh obat yang diberikan dokter tersebut dengan kondisi fisik saya? Sebelum diberi obat (vitamin), hubungan suami istri normal, tidak terganggu seperti sekarang ini. Apa yang harus saya lakukan Prof? terima kasih.
(Daniel, 28, Jakarta Timur)
JAWAB :
Perlu saya jelaskan bahwa terjadinya kehamilan ditentukan oleh keadaan kesuburan suami dan istri. Jadi, kalau Anda dan istri ingin punya anak, maka kesuburan Anda dan istri harus dalam keadaan baik. Oleh karena itu, kondisi kesuburan Anda dan istri harus diketahui melalui pemeriksaan yang benar.
Mengenai hubungan seksual yang gagal karena penis tidak dapat ereksi, tentu ini harus diatasi. Kalau selalu gagal melakukan hubungan seksual, tentu tidak mungkin terjadi kehamilan.
Kegagalan melakukan hubungan seksual sesuai waktu yang ditentukan mungkin disebabkan oleh hambatan psikis yang Anda alami karena merasa diatur oleh program itu. Namun, gangguan ini dapat diatasi dengan pengobatan.
Apakah mungkin kegagalan ini disebabkan oleh obat yang diberikan dokter, saya tidak dapat menjawab karena tidak tahu apa obat itu. Namun seyogianya, dokter Anda telah mempertimbangkan adanya gangguan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.