Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2014, 09:34 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY
KOMPAS.com - Obesitas diketahui sebagai salah satu faktor risiko dari penyakit-penyakit degeneratif. Namun sebuah studi baru menemukan, menyebut obesitas sebagai penyakit justru akan memberikan efek bumerang.   

Menurut studi tersebut, alih-alih membuat orang termotivasi untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat, menyebut obesitas sebagai penyakit justru akan membuat mereka tidak termotivasi untuk menurunkan berat badan mereka.

Studi yang dipublikasi dalam jurnal  Psychological Science tersebut melibatkan lebih dari 700 orang peserta untuk mengisi sebuah survei. Mereka diminta untuk membaca artikel soal kesehatan dan berat badan, kemudian menjawab sejumlah pertanyaan.  Sebagian membaca artikel yang menggambarkan obesitas sebagai penyakit, sebagian  tentang rekomendasi berat badan sehat, dan sebagian lagi tentang pengingat bahwa obesitas bukanlah penyakit. 

 
Para peneliti menemukan, orang obesitas yang membaca artikel soal obesitas sebagai sebuah penyakit ternyata justru menjadi kurang peduli terhadap berat badannya dan menempatkan pola makan sehat sebagai hal yang kurang penting. Hal yang bertolak belakang ditunjukkan oleh orang obesitas yang membaca dua artikel lainnya.    Peserta obesitas yang membaca artikel yang menggambarkan obesitas sebagai penyakit juga cenderung memiliki tingkat kekenyangan yang lebih tinggi. Menurut para ilmuwan psikologi dari University of Richmond and the University of Minnesota, hal itu artinya, mereka cenderung memilih makanan tinggi kalori.  

Studi awalnya dilakukan setelah American Medical Association (AMA) menyebut obesitas sebagai penyakit pada Juni 2013 lalu. Tujuannya untuk mengetahui apakah hal itu dapat memotivasi orang obesitas untuk hidup lebih sehat dan mengurangi berat badannya atau tidak.

  Hasil studi mengungkap, menyebut obesitas sebagai penyakit akan membuat efek pemikiran negatif. Namun peneliti juga mencatat, hal itu juga memiliki manfaat seperti meningkatkan kemampuan untuk lebih menerima ukuran badan yang berbeda dan menurunkan stigma terhadap obesitas.  
"Obesitas merupakan isu kesehatan masyarakat yang krusial, sehingga dibutuhkan pengkajian soal penyebutannya sebagai penyakit. Sementara beberapa ahli masih mendebatkannya, kami ingin menyajikan data, bukan hanya spekulasi mengenai hal itu," jelas Crystal Hoyt, peneliti studi dari University of Richmond.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com