Teknologi implan untuk mengganti sendi lutut kini sudah bisa dilakukan dengan bantuan robot untuk meminimalkan kesalahan dalam memasang implan lutut. Teknologi yang digunakan RS.Mount Elizabeth Novena Singapura adalah Robodoc yang bisa memotong tulang dengan tingkat akurasi 0.02mm, lebih tipis dari helaian rambut.
"Robodoc memungkinkan ahli bedah merencanakan lokasi terbaik dan orientasi implan, dan melakukan ‘operasi virtual’, hingga mencoba ukuran implan yang berbeda dan model untuk memprediksi hasilnya, sebelum melakukan operasi aktual," terang Dr Chin Pak Lai, di Jakarta, Rabu (20/8/14).
Penggantian lutut ini hanya dilakukan pada pasien berusia di atas 60 tahun, mereka yang sudah mengalami kaki bengkok atau tidak bisa berjalan lagi.
"Kelebihan dari operasi ini adalah waktu rawat yang lebih singkat. Dalam dua sampai tiga hari pasien sudah bisa berjalan lagi karena tidak membutuhkan bedah terbuka," ujarnya.
Chin menjelaskan, saat ini operasi penggantian lutut total tidak selalu dilakukan. "Bisa saja operasinya hanya mengganti salah satu bagian saja, tergantung pada bagian mana yang aus," katanya.
Hingga saat ini menurut Chin operasi penggantian lutut dengan bantuan robot di Asia sudah bisa dilakukan di Jepang, Korea, dan Singapura.
Meski begitu, penggantian lutut merupakan opsi terakhir jika terapi pengobatan lainnya sudah tidak berhasil. Selain pemberian obat-obatan atau suplemen, pada tahap awal dokter biasanya akan meminta pasien orteoastritis untuk melakukan perubahan gaya hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.