Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Berlari

JAKARTA, KOMPAS.com – Anak yang susah makan merupakan masalah kebanyakan para orangtua. Saat balita misalnya, mereka lebih suka bergerak aktif dan berlarian. Akhirnya, saat makan pun sering dilakukan sambil berlari atau bermain.

Walau kebiasaan anak makan sambil bermain ke sana kemari tidak baik, tapi banyak orangtua membiarkan hal tersebut selama anak mau membuka mulutnya.

“Yang penting anak diajarkan cara makan yang benar. Jangan sampai sambil lari-lari,” ujar dokter spesialis anak Endang D Lestari dalam diskusi yang digelar Wyeth Nutrition di Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Makan sambil berlari bisa membuat anak tiba-tiba tersedak karena proses menelan yang terganggu. Anak menjadi batuk-batuk hingga muntah.

Menurut Endang, anak-anak harus tahu waktunya makan. Jika sambil berlari atau bermain, anak menjadi tidak sadar bahwa ia sebenarnya sedang makan. Waktu makan pun akan menjadi lama. Padahal, lanjut Endang, waktu makan maksimal 30 menit.

Lewat dari waktu tersebut, anak biasanya telah merasa kenyang dan tak mau lagi menerima makanan. Akibatnya, porsi makanan yang diberikan pun tidak dihabiskan anak.

Jangan pula biarkan anak makan dalam posisi tidur. Ajari  anak untuk makan sambil duduk dan di meja makan. Berilah makan dengan gizi seimbang 3 kali sehari dan 2 kali makanan selingan. Batas waktu memberikan makan ke waktu makan berikutnya sebaiknya tak kurang dari 3 jam. Anak akhirnya menjadi terbiasa makan. “Saat lapar, anak makan dan saat kenyang berhenti makan,” jelas Endang.