Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter dan Bidan Dapat Pelatihan Deteksi Kanker Serviks

Kompas.com - 21/04/2015, 15:36 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Guna menekan jumlah penderita kanker serviks di Indonesia, OASE (Organisasi Solidaritas Era) Kabinet Kerja mengalakan gerakan deteksi dini melalui metode IVA (inspeksi visual asetat). Dalam program ini, sebanyak 2.143 dokter dan bidan mendapatkan pelatihan IVA dan Papsmear.

"Dari data Kementerian kesehatan angka penderita kanker termasuk yang tertinggi. Tahun 2015 rata-rata setiap jam ada 2,5 orang yang terdiagnosis, lalu yang meninggal karena kanker serviks 1,1 orang," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris dalam acara Pencanangan Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia di Kabupaten Kulonprogo, Selasa (21/04/2015).

Fachi menuturkan, dari data BPJS kesehatan Nasional jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjut mencapai 68.883. Sedangkan ditingkat rawat inap ada 18.092 kasus. "Total biaya rawat jalan mencapai Rp 48,2 Milyar sementara rawat inap Rp 123,1 Milyar," tegasnya.

Melihat jumlah penderita kanker yang tinggi, OASE kabinet kerja melaksanakan gerakan deteksi dini melalui metode pemeriksaan IVA secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini lanker pada perempuan Indonesia ini dimulai pada tahun 2015 sampai 2019 mendatang.

Program yang terselenggara berkat kerjasama OASE Kabinet kerja, BPJS Kesehatan dan instansi pemerintahan ini melakukan pelatihan IVA dan pampsmear kepada tenaga medis di daerah-daerah.

Sebelumnya, Ibu Negara Iriana Joko widodo hari ini Selasa (21/04/2015) meresmikan peluncuran program nasional pencegahan dini kanker servik dengan metode IVA di Puskesmas Nanggulan Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Turut hadir pula dalam acara launching peluluncuran program nasional dalam pencegahan dan deteksi dini kanker servik di Puskesmas Nanggulan Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Direktur Utama BPJS Fami Idris beserta Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau