Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2015, 10:34 WIB
EditorLusia Kus Anna

KOMPAS.com - Daya tahan tubuh yang rendah selama hamil bisa membuat calon ibu lebih rentan tertular penyakit. Apa sajakah penyakit saat hamil yang perlu diwaspadai tersebut, berikut di antaranya:

1. Demam Tifoid

Penyakit ini disebabkan infeksi kuman Salmonella typhi yang masuk ke tubuh melalui saluran cerna. Setelah tertelan ke saluran usus, kuman akan mencapai jaringan limfoid di usus halus, lalu masuk ke aliran darah. Akhirnya bersarang di plak Peyeri, yaitu di dinding usus halus, hati, limpa, dan sistem retikuloendotelial lainnya.

Adapun gejalanya: timbul demam yang semakin hari semakin meningkat, rasa tak enak badan, perut terasa tak enak, mual, nyeri bila ditekan, kadang disertai sembelit atau malah diare. Sering kali pada lidah juga tampak kotor berwarna kecokelatan-cokelatan.

Agar tidak menimbulkan gangguan pada kehamilan dan janin, ibu yang mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya langsung mendapatkan penanganan dokter, bahkan sebagian harus dirawat di rumah sakit.

Sebagai pencegahan, Mama sebaiknya mengupayakan kebersihan makanan dan minuman sebelum dikonsumsi agar tak ada kuman yang masuk. Pemberian vaksinasi tifoid bisa saja dilakukan, dan yang terbaik dilakukan sebelum kehamilan terjadi.

Risiko yang perlu diwaspadai:

Bila tidak ditangani, demam tifoid cukup berbahaya karena komplikasinya yang tak ringan bila penanganan tidak baik. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain perdarahan dan kebocoran usus, penyebaran infeksi hingga ke paru-paru, ginjal, tulang, hati, bahkan bisa juga menyerang otak dan menyebabkan ensefalitis (radang otak).

Bagi ibu hamil, pada infeksi berat di awal kehamilan diperkirakan 60-80% akan mengalami keguguran spontan. Bagi si ibu sendiri, risiko kematian pun cukup besar, bisa mencapai 15%
 
2. Hepatitis

Peradangan pada hati ini disebabkan infeksi virus hepatitis A, B, atau C. Infeksi virus hepatitis A dapat menyerang melalui jalur fekal-oral, yaitu penularan melalui makanan atau minuman, sedangkan hepatitis B dan C melalui cairan tubuh, seperti darah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber NAKITA
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+