Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2015, 17:41 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com
- Pecandu narkoba tak hanya butuh rehabilitasi medis, tetapi juga sosial. Untuk itu, pemulihannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan berbeda-beda setiap orang.

Salah satu penulis buku Long and Winding Road: Jalan Panjang Pemulihan Pecandu Narkoba, Lamtiur Tambubolon mengatakan, berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, jumlah pengguna pecandu narkoba di Indonesia tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.
Para pecandu pun seharusnya direhabilitasi total, bukan dijebloskan ke penjara.

Menurut Eunike Sri Tyas Suci, yang juga salah satu penulis buku tersebut, rehabilitasi pecandu narkoba memang sulit karena teori maupun program yang ada di pemerintah nyatanya tak mudah diaplikasikan saat di lapangan.

Rehabilitasi seharusnya tak hanya sebatas membuat pecandu bersih dari narkoba, tetapi peningkatan kualitas hidup pun harus diperhatikan.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Irwanto mengatakan, pemerintah jangan hanya fokus pada penegakkan hukum pengedar narkoba. Langkah pencegahan juga harus digalakkan untuk mengurangi angka pengguna narkoba di Indonesia.

"Tidak ada bukti empiris efek jera terjadi setelah hukuman mati," katanya dalam diskusi bertajuk "Long and Winding Road: Jalan Panjang Pemulihan Pecandu Narkoba" di Unika Atma Jaya, Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Irwanto juga menekankan pentingnya memperbaiki kualitas pendidikan dasar dan menengah. "Kita lebih baik menyiapkan generasi lebih cerdik dan pandai, menghindari risiko mereka menggunakan narkoba," kata dia.

Menurut dia, uang negara akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk memperbaiki tempat olahraga, memperbanyak perpustakaan, mengatasi kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+