Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Ekstrem Bisa Sebabkan Keracunan Darah

Kompas.com - 24/06/2015, 14:33 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com – Olahraga secara rutin memang menyehatkan tubuh. Namun, harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Olahraga berlebihan atau ekstrem, justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Sebuah penelitian mengungkapkan, ekstrem berolahraga bisa menyebabkan keracunan darah. Ketika melakukan olahraga berat, bakteri dalam usus bisa bocor dan masuk ke dalam aliran darah. Hal ini bisa menyebabkan infeksi serius.

Kasus ini ditemui peneliti pada orang-orang yang mengikuti olahraga lari jarak jauh, seperti ultra-maraton dan multi-stage ultra-maraton selama berhari-hari.

"Sampel darah diambil sebelum dan setelah olahraga, dibandingkan dengan kelompok yang dikontrol. Terbukti bahwa olahraga dalam jangka waktu lama menyebabkan dinding usus mengalami perubahan,” ujar dokter Ricardo Costa dari Universitas Monash.

Costa menjelaskan, terdapat bakteri alami yang dikenal sebagai endotoksin dalam usus yang bocor ke dalam aliran darah. Kebocoran itu kemudian memicu peradangan di seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, masalah ini bisa berakibat fatal.

Dalam studi ini, Costa dan timnya meneliti orang yang mengikuti 24 jam ultra-maraton dan multi-stage ultra-maraton. Dalam olahraga ini, orang tersebut berlari sejauh lebih dari  42 km.

Menurut Costa, sebuah latihan fisik dikatakan ekstrem jika dilakukan lebih dari 4 jam per hari secara berturut-turut. Namun, Costa mengatakan, keracunan darah lebih berisiko pada mereka yang kurang latihan sebelum mengikuti lari maraton.

"Sangat penting untuk siapa pun yang ingin mengikuti acara olahraga, melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan ikuti program latihan yang mantap,” imbuh Costa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com