Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2015, 12:36 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang atlet elit sanggup menyelesaikan lari maraton sejauh 42 km hanya dalam dua jam. Atlet amatir dapat melalap jalur sejauh itu lebih dari empat, bahkan banyak yang enam jam. Lari selama itu tentu butuh alat pendengar musik, pengukur jarak, kalori, jam gps, hingga ponsel cerdas.

Saat mulai berpartisipasi dalam lari maraton pada 2011, Liana Tasno membawa cukup banyak peralatan untuk mendukung performanya. Atlet andalan pusat kebugaran Fitness First ini, dulu paling tidak harus membawa alat pengukur detak jantung, jam GPS, ponsel cerdas untuk mendengarkan musik dan earphone. 

Kini Liana tak lagi membawa banyak gadget ketika berlari. "Sejak mengenal Smart-B Trainer, saya cukup membawa alat ini karena dapat berfungsi sebagai alat pemutar musik, sensor denyut jantung, akselerasi, GPS, kompas, dan barometer untuk mengukur hasil latihan. Bahkan, saya juga dapat menjawab telpon memakai alat yang cukup dipasang di leher ini," ujar wanita yang pernah mengalami kenaikan berat badan sebanyak 30 kg sewaktu mengandung anak kembar itu. Sekilas Smart-B Trainer ini berbentuk seperti head set biasa.

Berlari membawa peralatan olahraga keluaran dari Sony ini, Liana dapat merekam 11 data hasil lari berupa denyut jantung, jumlah kalori yang terbakar, jarak, waktu, kecepatan, ritme, irama, langkah kemajuan, rute lari dan elevasi. "Monitor denyut jantung ini diperlukan untuk melihat apakah intensitas olahraga sudah cukup atau belum. Ketika denyut jantung kita terlampau cepat, alat canggih ini akan memilihkan lagu yang menurunkan denyut. Sebaliknya, ketika denyut jantung belum naik, dipilihkan lagu yang memiliki beat cepat," kata perempuan cantik berambut panjang ini.

Merasa terbantu perangkat canggih ini saat olahraga, Liana memiliki tiga buah perangkat tersebut. "Hebatnya lagi, alat ini bisa juga dipakai mendengarkan musik saat berenang," tuturnya.

Seusai latihan, rekaman dari perangkat dapat langsung dikirim ke aplikasi untuk dilihat dan dibandignkan dengan latihan-latihan sebelumnya. "Dengan begitu, Anda dapat menganalisa kemajuan dan memasang target untuk lomba berikutnya," ujar Leo Marathon, Head of Personal Audio Department Sony Indonesia.

Masyarakat non atlet pun dapat memanfaatkan alat ini sesuai tujuan olahraga. "Saat ini di Indonesia Smart-B Trainer menyediakan program latihan Basic Training. Program latihan ini memungkinkan Anda mengatur sendiri target berlari atau tujuan latihan, entah untuk pembakaran lemak atau latihan membangun kekuatan," kata Leo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau