Sayangnya, masih banyak perempuan yang tidak tahu dampak buruk mengenakan sepatu ‘high-heels’ pada kesehatan kaki secara jangka panjang.
Seperti yang dilansir oleh FootHealth, berikut 3 akibat selalu kenakan sepatu berhak tinggi pada kesehatan kaki. Sebaiknya, Anda simak baik-baik dan segera menghentikan kebiasaan tersebut, karena 3 akibat selalu pakai sepatu berhak tinggi ini sungguh mengerikan.
Bunion
Bunion adalah struktur tulang menonjol di dasar jempol kaki. Umumnya ini bukan pertumbuhan tulang, melainkan perpindahan sendi yang terdorong keluar dari bawah kulit.
Faktor genetika memainkan peran besar dalam pengembangan bunion sehingga sepatu high heels tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang disalahkan.
Bunion dapat dikelola dengan langkah-langkah dasar seperti menaruh bantalan, memberi ruang kaki, dan berbagai perawatan lainnya.
Bedah untuk bunion melibatkan pemotongan tulang atau prosedur fusi tulang, dan bedah kosmetik bunion dapat dilakukan untuk meminimalkan jaringan parut yang tidak sedap dipandang.
Kaki palu
Ini dampak pakai sepatu berhak tinggi yang kedua ialah jari kaki palu, atau yang lebih dikenal sebagai jari kaki melengkung, terjadi saat buku-buku jari dari jari-jari kaki menjadi menonjol dan sering kapalan.
Sepatu hak tinggi memiliki peran besar sebagai penyebab jari kaki palu. Hal ini disebabkan berat badan yang berlebihan menyebabkan luka pada ligamen jari-jari kaki. Kondisi ini dapat diobati dengan penggunaan alas serta beberapa perawatan termasuk operasi.
Tulang tumit yang menggembung
Akibat pakai sepatu berhak tinggi untuk jangka waktu panjang ialah kondisi bagian belakang tulang tumit bisa menonjol akibat sepatu hak tinggi. Kondisi yang umum terjadi adalah tulang tumit yang miring ke atas.
Pada dasarnya, kondisi terjadi akibat peradangan pada tulang tumit. Semakin tinggi tumit, semakin mungkin tulang tumit menggembung terjadi. Perawatan sederhana melibatkan penggunaan alas dan obat nyeri serta peregangan sebelum menggunakan sepatu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.