Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2015, 13:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Di masa modern ini, kita “dibanjiri” oleh banyak sekali pesan mengenai hidup sehat. Pilih lemak baik jangan lemak buruk, jangan makan terlalu banyak, olahraga ini baik dan yang itu buruk, dan sebagainya. Tak heran, kita jadi bingung mana saran yang harusnya diikuti.

Untuk membuat pilihan kesehatan yang baik, kita perlu informasi yang baik - bukan dari sumber sembarangan atau hanya sepotong-sepotong yang sebenarnya untuk kepentingan komersial.

Menurut Marcelle Pick, OB/GYN NP, ada lima mitos tentang kesehatan wanita yang sebaiknya tidak dipercaya sepenuhnya.

 

1. Wanita tidak perlu suplemen multivitamin jika pola makannya sudah baik.

Memang,  idealnya semua kebutuhan nutrisi bisa kita dapat dari makanan sehari-hari, sayangnya itu tidak terjadi di dunia saat ini. Praktik pertanian, pengolahan dan pengemasan saat ini,  menguras nutrisi dari makanan kita.

 Belum lagi jika kita perhitungkan faktor lokasi yang membuat tidak semua orang bisa mengakses informasi dengan mudah. Tidak semua orang tahu apa itu asam amino Omega-3 dan tidak semua orang juga mampu membelinya.

Selain itu, tubuh kita terus-menerus dibanjiri dengan racun dan radikal bebas, sesuatu yang sulit dikontrol di kehidupan modern sekarang ini. Kurang satu atau dua jenis nutrisi adalah sesuatu yang semakin umum terjadi. Itulah sebabnya, kita membutuhkan suplemen multivitamin.

Semakin  Anda dapat mendukung kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh Anda, semakin baik kesempatan Anda memiliki sistem tubuh yang seimbang.

 

2. Usia semakin tua, keinginan seks menurun.

Benar, di masa menopause, kadar hormon progesteron, estrogen and testosteron akan berkurang. Testosteron adalah hormon utama yang mengatur libido. Jika kadarnya berkurang, libido pun akan turun.

Kabar baiknya, ada cara yang mudah untuk mengembalikan keseimbangan hormon-hormon tersebut dengan terapi khusus. Sehingga, pertambahan usia tidak lagi menjadi alasan turunnya hasrat seksual.

 

3. Semua wanita mudah menjadi gemuk. Tapi, susah menurunkan berat badan setelah menopause.

Ya, menjelang menopause, tubuh seorang wanita cenderung sedikit bertambah berat. Tapi, kenaikan berat badan ini tak perlu menjadi permanen.

Sangat penting untuk diingat, bahwa secara biologis  tubuh wanita diprogram untuk melindungi kesuburan.

Pada masa menjelang menopause atau perimenopause,   level estrogen yang diproduksi di dalam ovarium akan berkurang. Sebagai gantinya, tubuh bekerja menyimpan lebih banyak lemak, sel-sel lemak adalah sumber lain dari estrogen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com