Pra-ejakulasi, juga disebut sebagai cairan pra-ejakulasi atau cairan preseminal adalah cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar cowper, dua kelenjar kecil yang berada di sepanjang saluran reproduksi/kemih laki-laki.
Cairan ini bening dan biasanya terlihat di ujung penis ketika ereksi, meski tak semua laki-laki mengalaminya.
Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak
Cairan praseminal berfungsi untuk membantu menetralkan lingkungan asam dari uretra dan juga membantu melindungi sperma yang akan keluar.
Cairan pra-mani tidak mengandung satupun sperma, yang artinya cairan ini tidak bisa membuahi sel telur.
Bagaimanapun, jika sperma "tertinggal" dalam uretra dari ejakulasi sebelumnya, ini bisa masuk dalam cairan tersebut. Sisa sperma masuk kembali ke ujung penis ketika gairah sedang tinggi yang mungkin membuat sejumlah sperma ikut terangkut ke dalam cairan ini dan masuk ke tubuh pasangan seksual.
Baca juga: 8 Gejala Diabetes yang Dirasakan Saat Bangun Tidur, Apa Saja?
Dalam kondisi tersebut, cairan pra-mani dan hubungan seksual tanpa kondom atau alat kontrasepsi bisa menyebabkan kehamilan.
Sekali sperma dalam cairan pra-ejakulasi masuk ke dalam vagina, ia dapat membuahi sel telur, bahkan jika pria menariknya keluar sebelum ejakulasi.
"Peluang hamil dari cairan praejakulasi jauh lebih kecil dari peluang hamil karena cairan semen, tetapi kemungkinannnya masih ada," kata Planned Parenthood.
Baca juga: Situs PINTAR BI Tidak Bisa Diakses, Penukaran Uang Baru 2025 Terkendala
Sebuah studi tahun 2011 menemukan, sampel pra-ejakulasi bisa mengandung sperma motil. Dari 27 laki-laki yang jadi partisipan studi, 11 orang memproduksi cairan preseminal dengan mani.
Dalam 10 kasus tersebut, kebanyakan sperma tersebut adalah sperma motil. Oleh karenanya, ini mengapa kontrasepsi harus terus digunakan jika ingin mencegah kehamilan.
Jadi, apakah Anda bisa hamil akibat cairan pra-ejakulasi? Ya, tapi sangat jarang. (Gibran Linggau)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.