Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2016, 19:21 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin, mineral dan suplemen  menawarkan banyak manfaat kesehatan, tetapi penting juga untuk mengetahui batasan kegunaannya dan mempertanyakan klaim iklan yang terkadang berlebihan. Jika selama ini, Anda mengandalkan suplemen untuk lima hal ini, saatnya berpikir ulang.

 

1. Suplemen bukan tongkat ajaib untuk menurunkan berat badan

Suplemen penurun berat badan adalah jenis suplemen yang paling populer, terutama di kalangan wanita. Banyak klaim, seolah-olah, dengan suplemen Anda bisa menjadi langsing tanpa harus diet dan berolahraga.

Ketahuilah, produk yang mengklaim dirinya sebagai pembakar lemak, tidak akan membakar cukup banyak sampai Anda bisa langsing walau makan berlebihan dan tidak pernah olahraga.

 

2. Suplemen bukan pengganti makanan

Arti suplemen adalah penambah nutrisi tertentu, jika pola makan Anda tidak cukup baik. Suplemen tidak dimaksudkan untuk menggantikan nutrisi yang tersedia dari makanan.

Suplemen tidak bisa menetralisir asupan tinggi lemak jenuh yang Anda konsumsi, dan tidak bisa menggantikan nutrisi yang ada di dalam makanan yang tidak Anda makan.

Meskipun para ilmuwan telah dapat mengekstraksi sejumlah senyawa fitokimia dari dalam  buah-buahan, sayuran dan makanan lain, tapi tetap ada nutrisi mikro yang di dalam makanan alami yang tidak bisa digantikan dengan suplemen, sekalipun supelemen itu hasil ekstrasi bahan makanan alami.

 

3. Suplemen tidak bisa memperbaiki akibat dari gaya hidup Anda yang buruk

Suplemen tidak akan bisa mengimbangi kebiasaan Anda yang malas berolahraga, merokok atau suka minum minuman beralkohol.

Anda boleh saja mengonsumsi suplemen Omega-3 misalnya, dengan harapan itu bisa menjadi penyeimbangan radikal bebas yang dihasilkan dari rokok yang Anda isap.

Tapi, percayalah, suplemen yang Anda minum, tidak akan cukup kuat menangkal radikal bebas yang terus Anda  hasilkan dari kebiasaan buruk Anda tersebut.

 

4. Suplemen bukan peningkat performa

Beberapa suplemen dibuat dengan tujuan meningkatkan performa fisik, mental atau otak dan seksual.

Memang ada suplemen yang bisa meningkatkan fungsi mental pada seseorang yang mengalami kehilangan memori ringan sampai berat. Tapi, bukan berarti suplemen itu bisa dikonsumsi terus-menerus atau bisa memperbaiki seluruh keadaan, karena faktor kemampuan kerjanya yang terbatas dan efek samping yang mungkin ditimbulkan.

Begitu juga dengan suplemen yang disebut bisa menghilangkan kelelahan. Tidak mungkin seorang dengan kemampuan lari yang rata-rata lantas bisa jadi pelari maraton setelah minum suplemen ini.

Juga tidak mungkin suplemen yang katanya bisa meningkatkan performa seks lantas bisa mengatasi masalah disfungsi ereksi.

 

5. Suplemen tidak bersifat menyembuhkan

Sampai saat ini, tidak ada suplemen untuk menyembuhkan setiap penyakit-termasuk serius seperti  kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes atau AIDS.

Suplemen yang tepat, dapat membantu meringankan  kondisi seperti migrain atau osteoarthritis. Juga  dapat membantu meringankan gejala seperti nyeri atau peradangan.

Beberapa suplemen juga baik untuk mengobati luka ringan dan luka bakar. Tapi, meski demikian, suplemen tidak menuntaskan akar masalah penyebab sakit Anda, suplemen hanya bekerja membantu meringankan gejala penyakit sedang atau ringan.

 

Meski tidak bersifat obat, penggunaan suplemen sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter, terutama jika Anda sedang minum obat tertentu.

Pasalnya, ada beberapa suplemen yang bekerja dengan cara berlawanan dengan obat-obatan tertentu, sehingga mengurangi keefektifan obat tersebut atau malah menimbulkan efek berbahaya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com