"Manipulasi leher ini dapat dilakukan diri sendiri atau oleh orang lain lewat pijat dan praktik pengobatan tertentu," terang Dr Andreas Harry, SpS(K).
Menurut dia, tidak ada yang salah dengan pengobatan chiropractic. "Ini adalah sebuah teknik yang pelakunya dibutuhkan kompetensi," ujarnya.
Asosiasi chiropractic di Amerika sendiri sudah menyadari risiko stroke akibat manipulasi leher ini. Bahaya dari praktik manipulasi ini adalah pembuluh darah yang pecah.
"Memang tidak selalu menyebabkan pecah pembuluh darah, tetapi ada orang-orang tertentu yang memiliki pembuluh darah yang lemah. Manipulasi dengan menggerakkan leher dapat membuat pembuluh pecah. Darah kemudian merembes keluar. Gumpalan darah ini kemudian masuk ke otak dan menyebabkan penyumbatan di otak. Sebenarnya ini sebuah serangan stroke," kata dokter ahli saraf dari RS Gading Pluit, Jakarta, ini.